LABUAN BAJO | Insideflores.id |
Akses jalan menuju dan keluar Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo rusak parah. Kondisi jalan yang merupakan jalur satu-satunya bagi kendaraan logistik di kota super premium tersebut mirip kubangan
Kondisi tersebut menuai protes dari sopir-sopir truck ekspedisi. Mereka begitu kesal karena susah dilewati kendaraan bermuatan barang.
BACA JUGA: Dump Truk Terperosok ke Jurang, Mobil Travel Tergelincir
Pantauan media Insideflores.id menuju lokasi, ada beberapa titik ruas yang kondisinya cukup parah. Mulai dari arah Kampung Sernaru-Kampung Lancang hingga Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo.
Tak jarang kondisi tersebut membawa sial bagi pemilik kendaran. Pada 2022 lalu, dua kendaraan truk barang bahkan terguling. Beruntung kedua sopir selamat. Namun pemilik kendaraan menelan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
“Salah haluan, truk bisa terbalik atau terguling. Karena kondisi jalan banyak yang berlobang dan ditutupi genangan air hujan,” tutur Hendrik Radi (29) sopir truk ekspedisi, pada Rabu (8/2/2023).
Menurutnya kondisi tersebut seakan pemerintah tutup mata. Padahal jalur itu, merupakan akses lalulintas barang perdagangan baik keluar maupun menuju Manggarai Barat dan beberapa kabupaten lainnya di Pulau Flores.
Lebar dan lubang jalan mayoritas hampir setengah jalan. Bahkan ada lubang jalan yang lebarnya sama dengan lebar jalan. Kedalaman lubang pun sekitar 20 cm sampai 30 cm dan ditutupi genangan air hujan.
“Kita para sopir truk harus ekstra hati-hati melintas, karena ini menyangkut keselamatan jiwa,” lanjut Hendrik diamini puluhan sopir lainnya.
Keluhan Serupa disampaikan Jonsy Harson (sopir ekspedisi). Menurutnya pelabuhan yang diresmikan presiden Jokowi tersebut akhirnya tidak beroperasi dengan baik, karena tidak dibarengi dengan kondisi ruas jalan yang tidak memadai.
BACA JUGA: Aksi Sosial, Ganjar Muda Ende Perbaiki Jalan Raya
Karena itu pihaknya berharap agar pemerintah segera beri solusi.
Jalur Wae Kesambi ditolak warga
Menuju dan dari Terminal Multipurpose sendiri memiliki dapat diakses dua jalur. Di bagian utara akan melalui jalur Menjerite – Kampung Lancang dan Sernaru.
Sementara jalur barat, akan melalui Jalur Terminal Multipurpose – Ketentang – Wae Kesambi hingga ke jalur utama Wae Mata.
Namun jalur barat ini mendapat penolakan keras dari warga, karena tidak ada kesesuaian peruntukkan dan kualitas jalan. Terutama pelarangan bagi kendaraan bermuatan dengan tonase besar.
Untuk menghindari jalur utara yang rusak parah, tak jarang sebagian sopir melalui jalur ini.
Para sopir pun kian dibuat bingung. Mereka mengaku kesal dengan adanya pelarangan tersebut.
“Kami terima dengan pelarangan ini, apa lagi pemberitahuan resmi dari pemda Manggarai Barat. Namun mohon kamu diberi solusi dong,” kesal Alex kepada media ini.
Terminal Multipurpose
Untuk diketahui, Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, baru diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Kamis, 14 Oktober 2021 lalu.
Saat itu Presiden mengatakan, Terminal Multipurpose digunakan untuk mendukung kelancaran arus barang dari dan ke Flores, khususnya ke Manggarai Barat.
Selain itu, juga dibangun untuk memisahkan kegiatan logistik/barang dengan angkutan penumpang yang sebelumnya bercampur di pelabuhan yang lama.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.
Namun kondisi Terminal Multipurpose yang megah tersebut tidak dibarengi dengan kualitas jalan bagi kendaraan barang yang melintas. (MKJ***)