LABUAN BAJO | insideflores.id |
Ingar-bingar Pariwisata Super Prioritas Kota Labuan Bajo kini menjadi gandrung dikalangan masyarakat indonesia bahkan seantero jagat raya.

Tak hanya menawarkan pemandangan alam pengunungan dan pulau-pulau yang nan indah, alam bawah lautnya pun sungguh mempesona para pengunjung.

BACA JUGA: Masyarakat Pulau Komodo, Travel Agent dan PT Flobamor Bermitra

Namun dibalik keindahan pariwisata super tersebut terselip berbagai persoalan yang menimpa sejumlah wisatawan maupun persoalan lain yang terjadi di kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT tersebut.

“Hasil riset menunjukan, terdapat banyak masalah yang ada terkait pariwisata kita,” ujar Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Runpah Ataupah pada Selasa (18/10/3022).

BACA JUGA: Komitmen Terhadap Pemberdayaan Warga di Kawasan TNK, PT Flobamor dan BTNK Gelar Pelatihan Naturalis Guide

Dari identifikasi yang dilakukan PT Flobamor, sejumlah persoalan yang terjadi diantaranya sampah pengunjung, kebakaran, kurangnya pemberdayaan penduduk di lokasi wisata, perburuan liar rusa/kerbau di wilayah BTNK, adanya insiden pengunjung/warga dengan komodo, keamanan pengunjung, management naturalis guide dan masalah penipuan terhadap wisatawan.

Selain itu, registrasi wisatawan, pengendalian arus keluar masuk kapal wisatawan, pengelolaan air bersih, reservasi hotel, reservasi kapal wisata, reservasi taksi/kendaraan, travel agen bodong, kurangnya pemberdayaan penduduk setempat dan konversi rumah penduduk menjadi homestay.

BACA JUGA: PT Flobamor Bekerjasama BTNK Kelola Pariwisata Taman Nasional Komodo

“Pengelolaan sampah, pemberdayaan pelaku wisata, database wisatawan, kapal tidak teridentifikasi juga sampah kapal,” jelasnya.

Atas dasar persoalan tersebut, PT Flobamor kini, akan melakukan penguatan fungsi berupa penguatan kelembagaan, perlindungan kawasan, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wisata alam di Taman Nasional Komodo.

Runpah mengatakan hal merupakan upaya Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebagai pemegang kewenangan pada kawasan konservasi dengan pemerintah provinsi NTT yang secara konkuren bersama-sama hendak mengoptimalisasi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan baik secara ekologi, ekonomi maupun sosial budaya.

BACA JUGA: Pelaku Pemboman Ikan Ditangkap, KLHK : Ini Kejahatan Serius

Karen itu pihaknya, akan siapkan sistem wildlife Komodo sebagai sistem registrasi dan reservasi online sesuai kuota yang diperuntukan bagi mereka yang hendak mengakses Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan sekitarnya. Namun nantinya pengunjung akan memberikan kontribusi lebih sebagai upaya konservasi dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem Taman Nasional Komodo.

“Dalam menjalankan fungsi Penguatan Konservasi di wilayah TNK, PT Flobamor memiliki kewajiban untuk menjalankan sejumlah program Konservasi diantaranya program digitalisasi management, patroli bersama, pengelolaan sampah, tranplantasi terumbu karang, pemberdayaan masyarakat serta program – program lainnya,” tutupnya. (MKJ**)