RUTENG | Insideflores.id |
PGRI Cabang Satarmese menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) Pendidikan Inklusif di SDI Nampong, Desa Umung, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Selasa (25/10/2022).
Para Kepala Sekolah dan Guru SD-SMP yang telah menerima peserta didik berkebutuhan khusus hadir mengikuti kegiatan tersebut. Adapun sekolah yang telah menjalankan pendidikan inklusif di Kecamatan Satarmese adalah SDI Iteng I, SDI Iteng II, SDI Nampong, SDI Tal, SDI Pong Meleng, SDK Koak, SDK Paka, SMPN Satap Pong Meleng, SMPN 12 Satarmese dan SMPN 1 Satarmese.
BACA JUGA: Partai Golkar Bersama Masyarakat Teken Komitmen Cegah Stunting
Hadir membuka kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai yang diwakili Koordinator Pendidikan Satarmese, Amandeus Hasi, SE. Ia didampingi Pengurus PGRI Cabang Satarmese dan Ketua Yayasan SLB Karya Murni, Elias Dagung, M.Pd selaku narasumber tunggal dalam kegiatan tersebut.
Ketua Panitia kegiatan Marianus Mawar, S.Pd menjelaskan materi bimtek berkisar penguatan konsep dasar pendidikan inklusif, identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus.
BACA JUGA: Wabup Mabar Lantik 6 Kepala Desa di Mbeliling
Ketua PGRI Cabang Satarmese, Yustinus Patut, S.Pd menjelaskan, bahwa bimtek pendidikan inklusif ini lanjutan dari Seminar pendidikan inklusif yang diselenggarakan PGRI Cabang Satarmese pada 26 Maret 2022 lalu.
Ia menjelaskan, Seminar tersebut telah melahirkan beberapa poin penting yang direkomendasikan kepada Dinas PPO Kabupaten Manggarai untuk mengeluarkan edaran agar sekolah-sekolah SD maupun SMP untuk menerima peserta didik baru yang berkebutuhan khusus.
“Hari ini ada 10 sekolah diundang sebagai peserta bimtek berdasarkan pemetaan PGRI yang telah menjalankan pendidikan inklusif di satuan masing-masing. Kegiatan bimtek hari ini adalah tanggung jawab PGRI Cabang Satarmese, terutama dari bidang pendidikan inklusif untuk membekali para kepala sekolah dan utusan guru yang nanti secara khusus bertugas membantu menyelenggarakan pendidikan inklusi yang baik di sekolah masing-masing”, jelas Yustinus.
Didukung total CBR Karya Murni
Bimtek Pendidikan Inklusif yang difasilitasi PGRI Cabang Satarmese didukung total oleh CBR Karya Murni yang bermarkas di Ruteng. Sejak lama, Yayasan ini menumpahkan perhatian dan dukungan signifikan melakukan advokasi bagi hak-hak anak berkebutuhan khusus.
BACA JUGA: Kemenkes dan Komisi IX DPR RI Perangi Stunting dan Covid-19 di Labuan Bajo
Dukungan yang sama juga dari Dinas PPO Manggarai, dalam hal ini Koordinator Pendidikan Satarmese yang telah merespon cepat masukan dari PGRI sejauh ini.
Ketua CBR Karya Murni Sebastianus Hanu, S.Pd mengemukakan komitmennya mendukung total program-program nyata yang ditawarkan PGRI Divisi Pendidikan Inklusif.
“Mimpi besar kami dan kita semua yang hadir ini tentunya agar anak berkebutuhan khusus harus mendapat pendidikan yang sama dan adil seperti yang diterima oleh anak-anak pada umumnya”, tutur Sebastian Hanu.
Ia berharap, SMP dan SD yang mengikuti bimtek dapat menjadi pilot project bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Manggarai. Pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus sejalan dengan komitmen Pemkab Manggarai yang telah mendeklarasikan diri sebagai salah satu kabupaten ramah anak.
Pendidikan tanpa diskriminasi
Senada, Koordinator Pendidikan Satarmese, Amandeus Hasi, SE menggarisbawahi pendidikan inklusif merupakan amanat UUD 1945. Pasal 31 ayat (1) menegaskan, “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
Juga UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan reguler turunannya mengatur hal yang sama. Ayat (1) berbunyi, “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
“Jadi bapak/ibu Kepala Sekolah yang sudah menerima peserta didik berkebutuhan khusus telah menjalankan amanat ini. Untuk itu saya memberikan apreasi dan support penuh kegiatan positif ini. Bimtek ini upaya mewujudkan pendidikan tanpa diskriminasi. Komitmen Dinas PPO, Sekolah wajib menjalankan pendidikan inklusif untuk bisa melayani semua anak tanpa diskriminasi”, tegas Amandeus Hasi.
Selanjutnya, kegiatan
bimtek akan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Bimtek berikutnya akan dilaksanakan di SMPN 12 Satarmese pada 4 November 2022. Pertemuan ketiga akan diputuskan pada bimtek kedua dilaksanakan di Paka, Satarmese. * (Sirilus Djoe Badang/Editor Robert Perkasa)