INSIDEFLORES.ID– Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar sesi Workshop Floratama Academy Society (WFAS) 5.0, Senin–Jumat (9–13/9/2024). Workshop ini berhasil mengkurasi 41 peserta.

Para peserta terdiri dari 23 orang di Seed Group dan 18 orang di Growth Group, yang berasal dari tiga daerah, yaitu 13 peserta dari Kabupaten Manggarai, 4 peserta dari Kabupaten Manggarai Timur dan 24  peserta dari Kabupaten Manggarai Barat.

Sektor usaha yang diikuti oleh para peserta meliputi bidang kuliner, fesyen, kriya, penyedia akomodasi, desain interior, seni pertunjukan, dan musik. Kita harapkan dengan FA 5.0 ini dapat melahirkan Local Champions di Pulau Flores.

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Fransiskus Xaverius Teguh mengatakan  Floratama Academy mulai tahun 2024 ini dibagi menjadi 3 zona yaitu Zona Flores Barat, Tengah & Timur. Dan untuk tahun ini akan berfokus di Flores Bagian Barat yang mencakup Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat & Manggarai Timur

“Para peserta terdiri dari 23 orang di Seed Group dan 18 orang di Growth Group, yang berasal dari tiga daerah, yaitu Kabupaten Manggarai (13 peserta), Kabupaten Manggarai Timur (4 peserta), dan Kabupaten Manggarai Barat (24 peserta). Sektor usaha diikuti oleh para peserta meliputi bidang kuliner, fesyen, kriya, penyedia akomodasi, desain interior, seni pertunjukan, dan musik. Kita harapkan dengan FA 5.0 ini dapat melahirkan Local Champions di Pulau Flores,” jelas Frans.

Fransiskus menambahkan pembelajaran era digital diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta untuk berpikir kritis terutama dalam menganalisa tantangan bisnis lokal, mendorong kreativitas dengan inovasi produk berbasis potensi lokal, meningkatkan komunikasi dengan teknik presentasi dan pemasaran yang efektif, serta memfasilitasi kolaborasi antara UMKM di ketiga kabupaten untuk memanfaatkan sinergi dan peluang pasar secara optimal.

Dosen Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Sumaryadi menegaskan pengembangan usaha, perlu dibarengi dengan visi, misi, dan mindset kewirausahaan untuk terus berinovasi dan tumbuh dengan semangat kewirausahaan yang kuat, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“ Perlu ada pengembangan solusi dengan prinsip keberlanjutan untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan karena kepuasan pelanggan dapat meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan dan dari sana terbentuklah hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau konsumen,” jelas Sumaryadi.

Sumaryadi menambahkan, mindset kewirausahaan adalah kunci utama untuk kesuksesan dan pertumbuhan dalam berwirausaha.

Mindset Kewirausahaan ini menurutnya melibatkan inovasi dan kreativitas yang dapat mengatasi tantangan dan menciptakan peluang baru, ketahanan dan adaptasi untuk memahami pentingnya ketahanan usaha dalam menghadapi perubahan sehingga mampu beradaptasi di pasar yang dinamis, serta kepemimpinan dan kolaborasi dalam menumbuhkan kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif.

Sementara, Atang Sabur Safari, Dosen Politeknik Pariwisata NHI Bandung menekankan 3 pendekatan dalam proses produksi, logistik, dan distribusi produk usaha serta proses kontribusi pada kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.

Pada proses produksi, pelaku usaha harus mulai dengan memilih bahan baku yang berkualitas tinggi, proses produksi tidak hanya melibatkan teknik dan teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan.

“Proses ini dimulai dengan perencanaan yang matang, diikuti oleh pengembangan produk yang sesuai dengan standar industri dan harapan pelanggan,” jelasnya.

Editor : Chelluz