INSIDEFLORES- Pelaksana Tugas (Plt )Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh mengatakan destinasi wisata terpadu parapuar akan dikembangkan menjadi kawasan wisata Net Zero Emission.

Menjadikan Parapuar sebagai kawasan Net Zero Emission sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Indonesia mencapai target Net Zero Emission tahun 2070.

“Penerapan Net Zero Emission mulai dari penggunaan energi terbarukan seperti solar cell, dan inovasi lainnya dari PLN” kata Frans, saat mengelar audensi dengan PLN di Labuan Bajo, belum lama ini.

Sementara itu, Asisten Manager Perencanaan PLN UP3 FBB, Yosep, menyatakan kesiapannya untuk mendukung BPOLBF melalui pembangunan utilitas jaringan listrik sesuai dengan kebutuhan demand, termasuk pengembangan utilitas dengan energi terbarukan.

Terkait pembangunan utilitas jaringan air bersih di Parapuar, BPOLBF dan PDAM Wae Mbeliling telah membahas rencana pembangunan dan upaya konservasi area serapan air di sana.

Direktur PDAM Aurelius Hubertus Endo mengatakan pembangunan di kawasan Parapuar mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Ia menjelaskan dalam rencana pembangunan ditetapkan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan luas area terbangun yang sangat rendah di setiap zona, guna mendukung fungsi ekologi kawasan hutan termasuk mengkonservasi area serapan air yang berada di sekitar kawasan.

Diketahui kawasan Parapuar berada di bawah pengelolaan BPOLBF berada di hutan produksi hutan Ngorang Bowosie yang berada di antara Desa Golo Bilas dan Desa Gorontalo di Kelurahan Wae Kelambu, Labuan Bajo.

Dalam bahasa Manggarai, Parapuar mengandung arti ‘pintu gerbang yang mengarah ke hutan’. Atau berasal dari kata para yang berarti ‘pintu’ dan puar ‘hutan’. Kawasan Parapuar dibagi menjadi empat zona yang masing-masing menawarkan sensasi berbeda. Mulai dari zona budaya hingga zona alam liar.

Dari view point Parapuar, wisatawan bisa menyaksikan panorama indah alam Labuan Bajo. Tampak gugusan pulau dan kapal wisata di perairan dari kejauhan. Demikian pula bentangan hutan yang seolah mengapit Kota Labuan Bajo.***

Editor ; Chelz