INSIDEFLORES- Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar kian moncer. Tahun ini Dusit Internasional mulai melakukan pembangunan hotel dengan kapasitas 115 kamar di kawasan yang dikelola Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) itu.
“Dusit International akan bangun hotel dengan jumlah kamar kurang lebih 115 unit. Sudah ada tim yang turun pada Bulan Februari untuk melakukan feasibility study (studi kelayakan, Red),” Direktur Destinasi Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Konstantinus Mardinandus saat mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) BPOLBF Fransiskus Xaverius Teguh, saat diskusi di Prundi Labuan Bajo, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, dua investor masing-masing Dusit Internasional dan Eiger Indonesia melakukan penandatanganan MoU pada 23 Januari 2024 lalu. Penandatanganan kedua MoU ini merupakan langkah awal pergerakan investasi di Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar sebelum nantinya akan diturunkan menjadi Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bersama jajaran serta Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat bersama jajaran.
Dalam sambutannya, Menparekraf menyampaikan bahwa per-November 2023 nilai investasi di Kabupaten Manggarai Barat mencapai hampir 100% tepatnya 99,54% atau 1,2 triliun dan Badan Otorita sendiri mencatat nilai investasi yang juga melampaui target USD 8 Juta.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa MoU dengan Dusit Internasional yang bernilai USD 15 Juta dan Eiger Coffee yang bernilai USD 1,2 Juta merupakan potensi besar dalam pengembangan Labuan Bajo.
“Tentunya kita sangat berterima kasih kepada Eiger dan Dusit, hari ini memulai dengan 2 komitmen dan juga BRI sebagai mitra karena kita sudah ditetapkan sebagai BLU. Yang menarik juga dari Dusit, tahun ini akan dimulai proses feasibility study dengan konstruksinya diharapkan dapat dimulai tahun depan sampai dengan beroperasi di 2028 mendatang,” jelas Sandi.
Menparekraf juga menambahkan bahwa dengan adanya investasi yang masuk ke Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar maka penyerapan tenaga kerja yang diproyeksikan mencapai 10.000 tenaga kerja juga akan berjalan maksimal.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Manggarai Barat sangat menyambut baik para investor yang ingin berinvestasi di Labuan Bajo melalui beberapa regulasi.
“Kami telah mengeluarkan Perda, yang pertama itu Perda terkait dengan pajak dan retribusi daerah. Yang kedua Perda izin berusaha yang seluruh isinya itu memberi kemudahan bagi yang mau berinvestasi di kabupaten ini. Mudah-mudahan di hari esok dan besoknya lagi semakin banyak orang yang datang berinvestasi di tempat ini,” jelas Bupati Endi.***
Editor : Chellz