LABUAN BAJO | Insideflores.id |
Badai hujan angin mengguncang wilayah perairan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (26/2/2023) sekira pukul 15.00 Wita.
Di pulau Papagarang, kawasan perairan Taman Nasional Komodo, 5 unit rumah semi permanen milik warga di RT 009, Dusun Mengge, Desa Papagarang dilaporkan rata tanah disapu badai.
BACA JUGA: Polres Mabar Ringkus 11 Terduga Pelaku Penganiayaan
“Lima rumah warga milik Wa Makmur, Wa Asping, Maya, Mbo Dije dan Wa Idar hancur, rata tanah,” tutur Habibi Alwi, warga Desa Papagarang, Minggu petang.
Tidak ada korban jiwa
Habibi melaporkan tidak ada korban jiwa maupun korban luka ketika badai melanda Desa itu. Namun kerugian material ditaksir puluhan juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa. Tapi kerugian material bisa mencapai Rp 60 juta rupiah,” terang Habibi.
2 Kapal wisata karam
Sementara itu, pada hari yang sama, dua unit kapal wisata semi pinisi dilaporkan tenggelam di perairan laut Kampung Baru, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Informasi sementara yang dihimpun Media ini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat menyebutkan bahwa kedua Kapal wisata (Rosevelt dan Eskobar) yang karam itu milik pengusaha yang berdomisili di Maumere, Kabupaten Sikka.
BACA JUGA: Bantuan Kemensos di Kantor Desa Nampar Macing Digasak Maling
“Pemilik kedua kapal wisata itu berdomisili di Maumere. Nama kapal, Rosevelt dan Eskobar satu pemilik”, kata sumber yang enggan menyebutkan nama pemilik kedua Kapal tersebut.
Distribusi bantuan logistik terkendala cuaca
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Manggarai Barat, Robert Gardi menjelaskan, Tim BPBD belum bisa terjun melakukan kajian cepat dan distribusi bantuan logistik ke lokasi bencana akibat kondisi cuaca yang belum kondusif.
“Terkait penanganan darurat bencana untuk Desa Papagarang, sebenarnya hari ini kami sudah bisa turun untuk melakukan kajian atas bencana yang terjadi. Namun Mutajib pemilik kapal yang biasa beroperasi untuk mengantar penumpang dari Labuan Bajo ke Papagarang tidak berani mengantar penumpang ke Desa Papagarang dengan alasan keamanan karena ombak di laut masih tinggi. Untuk kepastian turun lapangan, kami tetap berkoordinasi dengan pemilik kapal sore ini”, jelas Robert.
Untuk penanganan darurat bencana, lanjut dia, BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk turun sama-sama ke lapangan menangani korban yang mengungsi dan terkait distribusi bantuan logistik bencana.
“Logistik dari Dinsos Mabar sudah disiapkan. Menunggu waktu atau cuaca yang tepat dan nyaman untuk distribusikan ke Desa Papagarang. BPBD sendiri tetap melakukan kajian awal untuk memastikan penanganan kebutuhan yang dibutuhkan oleh para korban”, ungkapnya. *(Robert Perkasa)