INSIDE FLORES | LABUAN BAJO—Nada bicara Marselinus Jeramun langsung meninggi saat mengutarakan argumennya menjawab pertanyaan dari media ini terkait kondisi jalan di Wae Pahang, Desa Wajur, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Sabtu (1/4/2023).
Lokasi itu merupakan bagian dari jalan Kabupaten tepatnya di ruas simpang Hawe-Wol-Wetik Kecamatan Kuwus Barat.
“Kami melakukan monitor pembangunan jalan simpang Hawe-Wol-Wetik-Kecamatan Kuwus Barat. Ruas jalan ini terancam putus karena salah satu titik tepatnya di Wae Pahang Desa Wajur mengalami longsor,” ujar Wakil Ketua II DPRD Mabar, Marselinus Jeramun, via telepon Sabtu siang.
Marsel mengaku bahwa dirinya bersama rekan anggota DPRD Mabar Beni Nurdin tengah melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Kuwus Barat untuk memonitor pelaksanaan APBD tahun 2022 di daerah itu.
Ia menyebutkan bahwa sebenarnya kondisi longsor Jalan di Wae Pahang tidak terlalu parah. Namun, kata dia, keadaan itu diperparah akibat mobilisasi alat berat tanpa truk tronton.
“Namun keadaannya diperparah karena mobilisasi alat berat yang konon katanya milik sebuah PT datang dari wilayah Desa Compang Kules menuju ke Desa Wajur tanpa dimobilisasi oleh kendaraan (truk) tronton,” ungkapnya.
“Jadi alat berat melewati jalan ini hingga mengakibatkan sebagian besar aspal terkikis dan di titik Wae Pahang tanahnya amblas,” lanjut Marsel.
Dengan melihat kondisi tersebut mengundang keprihatinan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dengan menggunakan uang SPPD, Marsel membeli material untuk membantu memperbaiki kondisi jalan yang rusak parah di wilayah itu.
Menurut Marsel, ia bersama dengan masyarakat setempat bahu membahu membantu pemerintah daerah untuk secepatnya memperbaiki jalan itu agar kerusakan tidak diperparah.
“Saya menggunakan seluruh uang SPPD saya sebesar Rp. 1.380.000 untuk membeli pasir, semen dan batu juga membantu makan minum bagi masyarakat Dusun Lait, Desa Wajur yang bergotong royong mengerjakan jalan ini,” katanya.
Ia berharap pemerintah daerah setempat atau dinas terkait buka mata, buka hati untuk melihat.
Menurut Marsel, bahwa sesunggunya masyarakat di daerah itu siap untuk membantu pemerintah bergotong-royong menyelesaikan persoalan infrastruktur yang rusak apalagi disebabkan oleh bencana alam.
“Tugas kita menyiapkan fasilitas, menyiapkan material dan masyarakat akan bergotong-royong untuk menyelesaikannya,” harap Marsel.
“Saya patut menyesalkan dan menyayangkan persuhaan sebesar PT tersebut memobilisisasi alatnya secara ugal-ugalan yang pada akhirnya merusak jalan” katanya.
Catatan Redaksi : Hingga berita ini diterbitkan dinas terkait masih dalam upaya mengkonfirmasi.