LABUAN BAJO, Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Edistasius Endi gencar menjalankan program penanaman bambu dua tahun terakhir.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi bahkan akan menaikan anggaran dana desa (ADD) hingga dua kali lipat kepada desa yang sukses menjalankan program penanaman bambu.
Pemerintah Manggarai Barat telah menyediakan ratusan ribu bibit bambu agar program penanaman bambu terus digalakkan hingga desa-desa.
Edistasius mengatakan peningkatan alokasi ADD itu merupakan bentuk penghargaan kepada pemerintah desa yang giat menjalankan program menanam bambu sebagai bagian dari mengatasi krisis iklim dengan menanam bambu.
“Itu bentuk penghargaan. Sebab dengan menanam pohon, maka desa itu telah mengambil bagian dalam upaya bersama untuk mengatasi krisis iklim,” kata Edi Endi dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).
Edistasius menyebut hingga saat ini 63 ribu anakan bambu sudah ditanam di berbagai wilayah di Manggarai Barat.
Pemkab Manggarai Barat juga mengajak kepala desa untuk menggalakkan program menanam bambu di wilayah desanya masing-masing. Masyarakat juga dilibatkan dalam program menanam bambu ini.
Melalui program penenanaman bambu, Edistasius berharap daerah di ujung barat pulau Flores itu menjadi daerah penyuplai oksigen untuk NTT maupun untuk Indonesia.
Edistasius mengajak partisipasi masyarakat terlibat dalam mengurangi terjadinya pemanasan global dengan menjalankan program penanaman bambu.
“Jika bambu kita tanam di sebanyak mungkin area, maka Manggarai Barat akan menjadi tabung oksigen. Tidak saja bagi NTT tetapi juga bagi Indonesia,” tegas Edi Endi.
Edistasius mengatakan hingga saat ini 63 ribu anakan bambu sudah ditanam di berbagai wilayah di Manggarai Barat.
Pemkab Manggarai Barat juga mengajak kepala desa untuk menjalankan program penanaman bambu di wilayah desanya masing-masing.
Edistasius menyebut selain berdampak pada penurunan suhu, bambu juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Selain berdampak baik bagi lingkungan, menanam bambu juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat” ujar Edistasius.
Edistasius meminta masyarakat untuk tidak ragu dengan nilai ekonomi yang akan dihasilkan dari pohon Bambu.
Saat ini Pemkab Manggarai Barat telah membangun pabrik bambu di Labuan Bajo sehingga masyarakat tidak perlu mencemaskan pasar untuk penjualan bambu.
“Tahun yang lalu kami sudah bangun pabrik bambu. Pabrik ini dikelola oleh orang yang sangat profesional,” ujar Edistasius.
Ia menjelaskan pabrik ini siap menampung hasil bambu dari seluruh wilayah Manggarai Barat untuk dikelola menjadi bahan pakai seperti kursi, cangkir, piring, dan lainnya.
Edi mengatakan barang hasil olahan bambu akan makin diminati karena ramah lingkungan.
“Ke depan, bambu akan menjadi bahan baku yang dicari sebagai bahan mentah untuk pembuatan berbagai produk karena ramah lingkungan,” jelasnya.
Editor : Chelz