Ngada, Floresinside.id– Festival Wolobobo Ngada 2022 sudah berlangsung di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Festival ini menawarkan berbagai atraksi alam dan budaya.

Dilansir dari rilis Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (16/9/3022), festival ini mengangkat tema Kopi, Tenun, Bambu dan akan menghadirkan beragam event terbaik untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Kabupaten tersebut.

BACA JUGA: Kemenparekraf bersama BPOLBF Gelar Temu Bisnis Perkuat Rantai Pasok Industri Parekraf di Labuan Bajo

“Festival ini merupakan simbol kebersamaan sekaligus bentuk promosi Wolobobo sebagai area camping ground yang menawarkan berbagai atraksi alam dan budaya selain sekedar aktivitas kemping bagi para pengunjung,” ujar Bupati Ngada Andreas Paru membuka kegiatan.

Adapun rangkaian kegiatan diawali dengan Wolobobo Culture Camp yang diikuti para pelajar dan dimulai di Punggung Kawah 1 Wolobobo.

Kegiatan perkemahan Wolobobo adalah pengantar sebelum rangkaian acara Festival Wolobobo yang lain seperti  Wolobobo Mountain Walk dan  Ngada Culture Walk dilaksanakan.

BACA JUGA: PT Flobamor Bekerjasama BTNK Kelola Pariwisata Taman Nasional Komodo

“Diharapkan kegiatan ini bisa membawa suasana kebersamaan di antara para pelajar dengan jumlah kurang lebih 250-300 orang, ditambah komunitas dan pimpinan perangkat daerah,” tutur Andreas lanjut.

Ia menegaskan, Wolobobo adalah tempat yang luar biasa. Bahkan orang Ngada sendiri ada yang baru pertama kali ikut kemping. Karena itu ia meminta warganya untuk bantu mempromosikan tempat tersebut untuk bisa menghasilkan sesuatu.

“Acara  Wolobobo Culture Camp yang mayoritas diikuti oleh peserta Pramuka ini adalah pemanasan dalam rangkaian Festival Wolobobo,” tambahnya.

Dikesempatan serupa, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menyampaikan bahwa Festival Wolobobo dibalut dalam beberapa rangkaian acara tersebut merupakan jalan untuk merawat budaya dan alam sekitar sekaligus juga bentuk promosi.

BACA JUGA: Libatkan 400 Pelari Pelajar SMA, “IFG Labuan Bajo Marathon 2022” Cari Bibit Pelari

Wolobobo Culture Camp yang dilangsungkan pada hari ini adalah jalan kita bersama untuk merawat alam, merawat budaya, dan juga promosi. Dalam acara ini juga kita lihat bahwa kegiatan camping budaya ini didominasi para siswa dan siswi yang adalah generasi penerus yang nantinya akan merawat apa yang kita sudah kita jaga hingga hari ini,” ungkap Shana.

Senada dengan Shana, Ketua Wolobobo Culture Camp Wili Ajo, dalam laporannya juga menjelaskan tentang latar belakang diadakannya rangkaian kegiatan perkemahan di Wolobobo tersebut.

“Kegiatan ini dimulai sejak tahun 2022 dan secara resmi Pemerintah Kabupaten Ngada menetapkan Kawasan Wolobobo sebagai KRD (Kebun Raya Daerah) nomor 41 di Indonesia,” ucap Ajo.

Dalam rangka mendukung KRD tersebut, dirinya berharap agar setiap tahun ditempat tersebut akan terselenggara kegiatan pendidikan dan riset yang melibatkan para pelajar.

Turut hadir dalam kegiatan pembukaan tersebut, sekretaris daerah Kabupaten Ngada dan staf ahli, pimpinan perangkat daerah lingkup pemerintah Kabupaten Ngada, jajaran pimpinan dan staf BPOLBF, pimpinan organisasi daerah, pimpinan LTC, pimpinan Jaga Nata, dan para kepala sekolah dan pembina pramuka.

Untuk agenda hari kedua Festival Wolobobo adalah Mountain Walk, yang akan diikuti seluruh peserta camping dan berbagai daerah dan seluruh ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Ngada. (Milano**)