LABUAN BAJO | Insideflores.id | Para petani di Kecamatan Boleng kini sedang gencar menanam cabai/lombok, sayuran dan buah-buahan jangka pendek. Program pertanian hortikultura ini mulai menggeliat ketika ada pendampingan serius yang lakukan oleh tokoh muda, Benyamin Ewa yang akrab disapa Beny.
Petani milenial ini berasal dari Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Beny menjelaskan, program petani horti sangat membantu para petani yang saat ini sedang dihadapkan pada cuaca ekstrem. Selain itu agar seluruh petani lokal dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan pasar di kota pariwisata Labuan Bajo.
“Kecamatan Boleng salah satu sentra produksi pertanian horti untuk pemenuhan kebutuhan pasar Labuan Bajo saat ini dan ke depannya”, ujar Beny Wando.
BACA JUGA: Jalan Rusak Parah, Warga Dua Dusun di Macang Pacar Terisolasi
Menangkap peluang baik itu, Beny melakukan sebuah gebrakan baru merintis program pertanian horti di wilayah kecamatan Boleng. Ia blusukan sambil sosialisasi program hortikultura dari kampung ke kampung menjumpai para petani. Ia mengajak para petani yang dijumpainya untuk gencar menanam cabai, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Gerakan ini ia mulai rintis dua tahun lalu semenjak selesai wisuda S1 Jurusan Bimbingan dan Konseling.
BACA JUGA: Dampak Banjir Desa Golo Sepang Butuh Penanganan Darurat
Tidak cukup dengan sosialisasi. Beny membangkitkan motivasi para petani kemudian mengorganisir mereka untuk membentuk kelompok tani. Melalui wadah kelompok tani, ia acap kali membantu para petani yang kekurangan modal dengan pembagian bibit cabai secara gratis.
“Alhasil selama ini sudah ada beberapa kelompok tani yang antusias dengan program ini.
Dari sejumlah kelompok tani yang telah dibentuk, kini bisa memiliki penghasilan pokok perhari. Meskipun saat ini belum secara keseluruhan yang menjemput program tersebut”, kenangnya.
Grup kelompok petani
Salah satu strategi dia untuk memudahkan sosialisasi kepada para petani yang susah dijangkau, ia berinisiasi membuat Group “Kelompok Petani Horti Boleng”.
Beny jelaskan tujuan membentuk grup tersebut untuk memudahkan para anggota saling memberi informasi terkait penanaman, perawatan bahkan sampai pada informasi pemasaran, memberi penyuluhan kepada para petani.
“Selain itu, saya juga membeli semua hasil pertanian dari mereka kemudian dijual kembali di pasar Labuan Bajo. Ini saya lakukan semenjak dua tahun yang lalu”, ungkap Beny.
BACA JUGA: PT Flobamor Berdayakan Masyarakat di Kawasan TNK Selain Sektor Wisata
Menurut dia, wilayah kecamatan Boleng letak geografis sangat strategis. Desa-desa di kecamatan Boleng selain memiliki lahan yang luas untuk usaha pertanian, juga memiliki kesuburan tanah yang baik dan cocok untuk budidaya semua jenis tanaman hortikultura.
“Jadi, kunjungan saya ke setiap petani cabai dan sayuran setidaknya bisa membantu meminimalisir terjadinya kegagalan para petani dengan memberi obat secara gratis.
Beny menganjurkan para petani di setiap desa di kecamatan Boleng untuk melakukan sistem pertanian terpadu. Misalnya, penanaman cabe, sayur-sayuran dan buah sekaligus dengan beternak babi, sapi, kambing atau ayam.
“Masalah utama pertanian yang ada saat ini adalah minimnya pupuk kandang, sehingga dengan beternak, petani bisa mengunakan pupuk kandang sekaligus mengurangi pengeluaran anggaran belanja pupuk kimia. Ia berharap agar seluruh stakeholder mulai dari pemerintah desa untuk sama-sama berkolaborasi dan berkontribusi dalam mendukung program pertanian di wilayah kecamatan Boleng.
“Saya yakin dengan kerja sama antara pemerintah akan mudah untuk mencari modal. Karena memang pada dasarnya pihak perbankan juga didorong untuk membantu permodalan petani.
Dengan adanya peningkatan produktivitas petani dengan sendirinya infrastruktur pertanian di Desa akan dibuka. *(Robert Perkasa)