INSIDE-FLORES.ID | LABUAN BAJO – Bulan Juli 2023 menjadi bulan yang memiliki catatan kasus kecelakaan laut mencapai tiga kasus di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT, Sabtu 22 Juli 2023.
Insideflores.id mencatat peristiwa kecelakaan laut pertama terjadi pada 11 Juli 2023.
Dalam peristiwa itu, kapal phinisi Dragonet 01 mengalami patah kemudi di Perairan Taman Nasional Komodo (TNK).
Tim Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue), selanjutnya mengevakuasi sebanyak 13 penumpang.
Belasan penumpang yang dievakuasi itu terdiri atas 2 wisatawan asing asal Malaysia, 10 wisatawan nusantara dan 1 pemandu wisata (tour guide).
Kapal phinisi yang menyangkut sebanyak 18 penumpang termasuk wisatawan dan kru kapal itu mengalami patah kemudi, saat hendak berlayar dari Pulau Padar menuju destinasi wisata Pulau Komodo.
“Tim SAR Gabungan setelah menuju lokasi mendapatkan informasi dari tour guide yang ada di Kapal Phinisi Dragonet 01 bahwa mereka memutuskan untuk pelan-pelan mencoba lego jangkar di Loh Liang Pulau Komodo agar tidak terombang-ambing oleh gelombang yang lumayan tinggi sekitar 1.24-2.5 meter,” kata Kepala Basarnas Maumere, Supriyanto Ridwan.
Kecelakaan laut kedua terjadi pada Senin 17 Juli 2023. Dalam peristiwa ini, seorang wisatawan meninggal dunia usai terjatuh dari sekoci di Pulau Mauwang, Kawasan TNK.
Wisatawan nusantara itu diketahui bernama Alex Susanto Salim (43).
Sebelum kejadian, sekoci yang ditumpangi untuk melakukan diving (selam) di Pulau Mauwang itu terbalik dihantam gelombang tinggi.
Korban berlibur bersama wisatawan lainnya menggunakan Kapal Wisata KM Kaia.
“Kejadian sekitar pukul 17.00 Wita, korban sedang berada di Sekoci KM Kaia untuk melaksanakan diving di Pulau Mauwang, namun nahas sekoci yang ditumpanginya tenggelam akibat angin kencang dan gelombang tinggi,” kata Kepala Basarnas Maumere, Supriyanto Ridwan, Senin 17 Juli 2023 lalu.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, lanjut Supriyanto Ridwan, Tim SAR Gabungan langsung bergerak menuju lokasi kejadian.
Sesampainya Tim SAR Gabungan di KM Kaia, korban sudah ditolong oleh kru kapal dan melaksanakan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
“Begitu juga Tim SAR Gabungan terus melaksanakan RJP. Tim SAR Gabungan pada pukul 19.00 Wita selesai mengevakuasi korban di Pelabuhan Syahbandar Labuan Bajo dan menuju RS Siloam dan dari keterangan dokter menyatakan bahwa korban sudah tidak dapat ditolong lagi atau meninggal dunia,” ungkap Supriyanto Ridwan.
Terbaru, dalam peristiwa kecelakaan laut ketiga terjadi pada Sabtu 22 Juli 2023. KLM Teman Baik dilaporkan tenggelam di Perairan Pink Beach, Pulau Padar Kawasan TNK.
Kapal itu mengangkut sebanyak 9 wisatawan yang berasal dari Malaysia.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 11.20 Wita. Awalnya, kapal itu berlayar dari destinasi wisata Manta Point menuju Pink Beach.
Pada saat berlayar itu kapal mengalami kerusakan mesin, sehingga ditarik menggunakan KLM Flores Utama. Saat itu di sekitar perairan Pink Beach terjadi pusaran yang air mengakibatkan KLM Teman Baik miring dan tenggelam.
Sebanyak 9 orang penumpang berhasil dievakuasi ke atas kapal KLM. Flores utama.
Kasat Polairud Polres Manggarai Barat, Iptu I Wayan Merta saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
“Kapal tersebut mulanya mengalami mati mesin. Kemudian ditarik oleh kapal lain, mungkin pas ditarik ada kena arus (gelombang) makanya tenggelam,” katanya saat dikonfirmasi Sabtu 22 Juli 2023.
Dia mengatakan, para penumpang yang berjumlah 9 orang dalam kondisi selamat dan sementara sudah dievakuasi ke Postu di Pulau Komodo, untuk selanjutnya dievakuasi ke Labuan Bajo.
“Kami sedang menunggu di Marina (Labuan Bajo), rencananya nanti agen travel yang akan evakuasi korban ke Labuan Bajo karena Basarnas tidak turun (evakuasi),” ujarnya. (***)