LABUAN BAJO, insideflores.id–
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi kembali mengadakan *”Temu Bisnis Penguatan Rantai Pasok di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo”*, pada Jumat (9/9/2022), Kabupaten Manggarai Barat.

Bertempat di kawasan Batu Cermin, salah satu destinasi wisata yang ada di dalam dalam Kota Labuan Bajo, Temu Bisnis ini dihadiri 70 peserta yang berasal dari lebih dari 40 UMKM atau supplier yakni pelaku ekonomi kreatif di berbagai bidang, seperti kriya, kuliner, event, dan jasa dan 30 demand yang terdiri dari berbagai industri seperti hotel, restoran, pusat oleh-oleh, dan pengusaha kapal wisata.

BACA JUGA: Aplikasi “INISA” Akan Mengakomodir Pelaku Wisata di Labuan Bajo

“Temu bisnis ini diadakan untuk memperkuat konten lokal dalam rantai pasok industri parekraf sehingga berbagai produk ekraf yang tersebar di Labuan Bajo dipastikan adalah produk lokal, dengan tujuan untuk mendorong terjalinnya kerja sama antara Industri Pariwisata dengan UMKM sektor Ekonomi Kreatif di DPSP Labuan Bajo,” jelas Henky Manurung Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf.

Manurung berharap 90% pasokan produk ekraf di Labuan Bajo berasal dari produk lokal. Sehingga melalui penguatan rantai pasok tersebut, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan daya kualitas dari produk yang ada di Labuan Bajo.

BACA JUGA: PT Flobamor Bekerjasama BTNK Kelola Pariwisata Taman Nasional Komodo

Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina yang juga selaku salah satu panitia penyelenggara kegiatan tersebut menyampaikan, kegiatan temu bisnis ini dilakukan untuk memastikan berbagai produk ekraf dan pasokan produk di industri pariwisata dapat disiapkan oleh para pelaku usaha di Labuan Bajo dan sekitarnya.

“Kita berharap agar kegiatan ini dapat mendorong konten lokal di Labuan Bajo sehingga nantinya berbagai produk ekraf di Labuan Bajo dan pasokan produk tidak lagi dikirim dari luar Labuan Bajo mengingat selama ini 85% produk yang tersebar di Labuan Bajo itu berasal dari luar,” jelasnya.

Temu Bisnis ini sendiri merupakan rangkaian puncak dari Program Penguatan Rantai Pasok di Labuan Bajo yang sudah dimulai sejak April 2022 lalu dan berkolaborasi bersama Pertamina dan Telkom Indonesia.

BACA JUGA: Politeknik eLBajo Commodus Gelar Wisuda Bagi 56 Mahasiswa

Peserta “seller” dalam acara temu bisnis ini juga sudah melalui beberapa rangkaian proses upskilling hingga akhirnya pada hari ini dipertemukan dengan “buyer”, demikian yang disampaikan Anggara Hayun Anujuprana, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf.

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores selaku akselerator pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores hingga saat ini terus berkomitmen untuk mendorong terbukanya akses pasar bagi pelaku ekraf Labuan Bajo dan mengajak para pemilik UMKM untuk mendaftarkan produk ke e-Katalog LKPP.

“Kami dari BPOLBF berkomitmen untuk mendorong untuk membuka lebih luas lagi akses pasar lagi bagi pelaku UMKM, tidak hanya untuk suplai Labuan Bajo saja tetapi bisa lebih luas lagi,” tutur Shana.

Untuk Tahun depan sudah ada kebijakan agar Kementerian dan Lembaga wajib membelanjakan barang-barang dari e-Katalog LKPP, sehingga para peserta didorong untuk mendaftarkan produknya di e-Katalog tersebut dengan terus mempertahankan dan makin meningkatkan kualitas produknya.

Untuk diketahui, hasil temu bisnis di DPSP Labuan Bajo sendiri hari itu telah mencapai total kesepakatan sebesar 2.5 M. (Milano B **)