LABUAN BAJO | insideflores.id –
Event merupakan unsur penting dalam pariwisata karena sangat berdampak kepada masyarakat dan memicu terjadinya pergerakan ekonomi, terbukanya peluang usaha, dan pembukaan lapangan pekerjaan.
Karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata berkolaborasi dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengadakan Pelatihan SDM Bidang Penyelenggaraan Event Pariwisata di Sylvia Resort Komodo, 9-10 Desember 2022.
“Event juga menjadi daya tarik wisata, penggerak ekonomi daerah dan mampu membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga perlu ada event berkualitas,” demikian disampaikan Adela Raung, Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf saat membuka kegiatan tersebut secara virtual.
Pelatihan ini merupakan upaya Kemenparekraf/Baparekraf untuk mewujudkan SDM Pariwisata yang unggul dan berdaya saing serta untuk mendukung makin banyaknya penyelenggaraan event yang berkualitas dan memberikan daya tarik tambahan bagi wisatawan.
BACA JUGA: DPW PPNI NTT Teken Nota Kesepahaman dengan Poltekkes Kemenkes Kupang
Adela juga menyampaikan beberapa contoh penyelenggaraan event seperti Labuan Bajo Maritime Festival, IFG Labuan Bajo Marathon, serta side event G20 yang berhasil diadakan di Labuan Bajo. Menurutnya, dapat menjadi pilot project untuk penyelenggaraan event di Labuan Bajo ke depan.
Menyambut positif kegiatan pelatihan ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pius Baut juga menyampaikan bahwa event dapat menjadi magnet bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
BACA JUGA: Raih Penghargaan WBK, BPOLBF Berkomitmen Menjaga Pelayanan Publik yang Prima
“Pada tahun ini sampai dengan hari ini ada 158 ribu wisatawan dan 75% dari jumlah tersebut adalah wisatawan Nusantara. Jumlah ini tentu bisa saja bertambah jika kita menyiapkan event. Event adalah daya tarik buatan, di sisi lain kita punya alam yang indah, budaya yang kaya, wisata MICE dan event ini yang nantinya dapat menjadi magnet bagi wisatawan,” jelas Pius.
Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BPOLBF menyambut baik pelatihan yang diadakan Kemenparekraf tersebut. Mewakili Direktur BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo, Direktur Pemasaran BPOLBF menyampaikan bahwa selama ini BPOLBF juga mendukung penyelenggaraan event di Labuan Bajo melalui beberapa program kerjanya.
“Kami dari BPOLBF memiliki beberapa program kerja seperti Ideathon dan juga Floratama Academy yang bisa mengakomodir, baik itu ide-ide event maupun inkubasi usaha. Ke depannya, kami berharap setelah kegiatan pelatihan ini para peserta lebih banyak terinspirasi untuk memberikan ide-ide terbaiknya untuk menyelenggarakan event di Labuan Bajo sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Labuan Bajo,” jelas Raisa.
Kegiatan ini diikuti 70 peserta dari berbagai kalangan seperti barista, wirausaha, akademisi, community organizer, seniman, pemandu wisata, project manager, fotografer, koreografer dan akademisi.
Di hari pertama pelatihan, para peserta mendapat materi dari dua narasumber yaitu IVENDO (asosiasi industri event) dan Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia. Dalam paparannya, para peserta mendapat materi tentang Manajemen event, strategi pemasaran event, merancang kegiatan event, dan CHSE dalam penyelenggaraan event.
Selanjutnya, di hari kedua, para peserta yang dibagi dalam dua kelas juga melanjutkan proses pelatihan dengan praktik penyusunan kertas kerja penyelenggaraan event dan presentasi kertas kerja. Kegiatan pelatihan ini juga ditutup dengan Post Test dan Evaluasi Pelatihan. (MKJ**)