INSIDE-FLORES.ID | LABUAN BAJO – Kapal wisata yang tenggelam di perairan Pink Beach, Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) tidak mengurus Surat Perizinan Berlayar (SPB) di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo.

Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas III Labuan Bajo, Maxianus Mooy saat ditemui di Labuan Bajo, Sabtu 22 Juli 2023 malam.

“Kapal tersebut berangkat tidak ada clearence out dari KSOP, jumlah penumpang 9 orang, mereka wisatawan asing asal Malaysia. KLM bertolak tanggal 19 Juli menuju Pulau Komodo dan sekitarnya,” katanya.

Mexianus Mooy menjelaskan, kapal yang dimiliki warga lokal tersebut diketahui terakhir melakukan clearence out secara online pada Mei 2023 lalu.

“Saya juga kurang tahu, jadi kalau ada dokumen yang mati, kalau dia kasih masuk baru tahu. Kalau ada dokumen mati dia harus perpanjang. Mungkin mereka lihat Wisatawan ada banyak, jadi mereka juga berangkat secara liar,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pihak kapal telah melakukan pelanggaran pelayaran dan hal tersebut telah ditangani Polres Manggarai Barat (Mabar).

“Pasti dibawah ke ranah hukum, karena sudah ada indikasi melanggar hukum, kalau berlayar tanpa SPB jelas melanggar Undang-Undang Nomor 17 tentang Pelayaran. Kejadian ini sudah masuk tindakan pidana nakhoda yang berlayar, nahkoda diproses dan sudah di Polres,” tegasnya.

Terpisah, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait dokumen kapal yang tidak diurus oleh KLM Teman Baik.

“Saat ini sedang mendalami segala sesuatu terkait kejadian tersebut, terkait kronologis, penyebab kejadian, dokumen berlayar dari Kapal KLM Teman Baik. Dari informasi yang kami dapat dari Syahbandar tidak didapati surat izin berlayar, ini jadi bahan masukan untuk kami agar menindaklanjuti dan menyelidiki lebih lanjut,” katanya.

Lebih lanjut, pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait kasus tersebut.

“Saat ini sedang kami dalami. Kami klarifikasi dua penumpang kemudian pengurus sudah, kita lihat kedepannya,” katanya.

Sementara itu, Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi korban kapal wisata yang tenggelam di perairan sekitar Pink Beach, Kawasan TNK.

Kapal wisata KLM Teman Baik mengangkut sebanyak 9 wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia.

Sebanyak 3 korban dievakuasi Tim SAR Gabungan. Satu dari ketiga korban mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.

“Korban sudah evakuasi, tidak ada korban jiwa, hanya 1 yang luka ringan di tangan kiri

Sebanyak 3 orang sudah dievakuasi ke Labuan Bajo. Untuk 6 orang lainnya memilih nginap di Pulau Komodo, lalu esok baru bertolak ke Labuan Bajo,” kata Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko.

Wisatawan yang mengalami luka-luka itu langsung dievakuasi ke RS Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan penanganan medis.

Kapolres Manggarai Barat juga mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk lebih memperhatikan keselamatan dan keamanan saat melakukan aktivitas wisata di Perairan TNK.

“Kami juga imbau masyarakat dan wisatawan untuk memperhatikan keamanan apabila hendak berlayar berwisata di sekitar Taman Nasional Komodo karena cuaca kurang bersahabat, angin cukup kencang,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, kapal wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dilaporkan tenggelam di Perairan Pink Beach, Pulau Padar Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Sabtu 22 Juli 2023.

Kapal wisata bernama KLM Teman Baik mengangkut sebanyak 9 wisatawan yang berasal dari Malaysia.

Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 11.20 Wita. Awalnya, kapal itu berlayar dari destinasi wisata Manta Point menuju Pink Beach.

Pada saat berlayar itu kapal mengalami kerusakan mesin, sehingga ditarik menggunakan KLM Flores Utama. Saat itu di sekitar perairan Pink Beach terjadi pusaran yang air mengakibatkan KLM Teman Baik miring dan tenggelam.

Sebanyak 9 orang penumpang berhasil dievakuasi ke atas kapal KLM. Flores utama.

Kasat Polairud Polres Manggarai Barat, Iptu I Wayan Merta saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.

“Kapal tersebut mulanya mengalami mati mesin. Kemudian ditarik oleh kapal lain, mungkin pas ditarik ada kena arus (gelombang) makanya tenggelam,” katanya

Dia mengatakan, para penumpang yang berjumlah 9 orang dalam kondisi selamat dan sementara sudah dievakuasi ke Postu di Pulau Komodo, untuk selanjutnya dievakuasi ke Labuan Bajo.

“Kami sedang menunggu di Marina (Labuan Bajo), rencananya nanti agen travel yang akan evakuasi korban ke Labuan Bajo karena Basarnas tidak turun (evakuasi),” ujarnya. (***)