LABUAN BAJO | insideflores.id | Rangkaian pergelaran Labuan Bajo Maritim Festival (LBMF) 2022 tak hanya sebatas seremonial semata. Selain atraksi sendratasik, dan Maritim Bazaar di Kawasan Marina III Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sebagai penyelenggara event ini juga mengadakan “Aksi Bersih Pantai” di sepanjang Pantai Binongko, Labuan Bajo.
Berbagai kegiatan ekologis lainnya seperti penanaman coral di Pulau Rinca telah berlangsung sejak beberapa Minggu lalu. Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menegaskan, kegiatan tersebut merupakan wujud nyata sesuai slogan LBMF 2022 yaitu “Give Back for Good.”
“Kegiatan bersih sampah berkolaborasi dengan berbagai komunitas pegiat sampah dan waste management di Labuan Bajo ini merupakan, wujud komitment BPOLBF untuk terus menjaga lingkungan khususnya wisata bahari Labuan Bajo,” terang Shana pada Sabtu (22/10/2022) pagi.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan bersih sampah antara lain, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat, Trash Hero Komodo, Yayasan WWF indonesia, Komodo Water, Kole Project, Perempuan Peduli Lingkungan, Penggerak PKK Kecamatan Komodo, Kampus Politeknik eL Bajo Commodus, Hotel Sudamala Resort, serta beberapa komunitas pegiat sampah lainnya.
BACA JUGA: Festival Maritim Labuan Bajo Akan Dimeriahkan Seniman Lokal
Hadir pula dalam kegiatan ini Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng saat membuka kegiatan ini. Wabup Mabar tersebut menyampaikan bahwa masalah sampah tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemda, sehingga butuh kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak.
“Kita tahu bahwa masalah utama kita ini adalah masalah sampah, maka dari itu kita berusaha dan berkomitmen untuk mengatasi ini melalui kerja sama dengan komunitas-komunitas peduli lingkungan, waste management, dan trash hero,” kata Weng.
BACA JUGA: Pemda Manggarai Barat Dukung Kegiatan Festival Labuan Bajo Maritim
Weng tegaskan, tugas pemerintah juga membuat regulasi atau SOP untuk kapal-kapal, sehingga sampah di pesisir dan laut itu bisa tertangani dengan baik.
“Karena itu mari kita sama-sama menjadikan Labuan Bajo ini tidak saja ramah dan indah, tetapi juga bersih dari sampah,” ajak Weng.
Merespon hal tersebut, Shana melanjutkan bahwa kolaborasi yang masif ke depan sangat dibutuhkan untuk penanganan sampah ini.
“Ke depannya akan diadakan kolaborasi yang lebih masif lagi bersama komunitas-komunitas peduli lingkungan, dan juga membenahi sistem penanganan sampah yang ada di Labuan Bajo, sehingga sistem penanganannya bisa berkelanjutan,” tuturnya.
Sehingga lanjutnya, ekosistem alam pun berkelanjutan dan ujungnya adalah orang datang akan merasa nyaman dan merasakan Labuan Bajo yang bersih, sehat dan indah.
BACA JUGA: Sirup jenis apa saja yang disetop penjualannya oleh Kemenkes? ini penjelasannya
Sebanyak 293 Kg sampah plastik berhasil dipungut dan akan di daur ulang oleh komunitas Kole Project sebagai mitra Waste Management Labuan Bajo Maritim Festival (LBMF). Sementara sisanya akan diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat.
Kolaborasi Waste Management ini juga sudah dimulai dengan pembersihan lokasi acara (Waterfront City) seusai acara hari pertama yang menghasilkan 73 kg sampah (11 kg sampah daur ulang, 62 kg sampah umum).
“Kegiatan kolaborasi ini diharapkan, akan tetap menjaga kebersihan dan keindahan venue event, baik sebelum event, saat event, dan setelah event dilaksanakan,” harap Shana (MKJ**)