LABUAN BAJO | Insideflores.id |
Sebagai wartawan sejak tahun 2000-an di Labuan Bajo, saya mengenal sungguh sosok Yohanes Lewar, akrab disapa Jhon Lewar.
Ia salah seorang wartawan senior yang lama bertugas di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sebelum menjadi kontributor Metro TV, Jhon Lewar pernah menjadi wartawan Surat Kabar Harian Patroli Post.
Ketika menjadi wartawan Mingguan Komodo Pos tahun 2005, kami sangat akrab karena setiap hari selalu bersama kakak Andre Durung (HU Flores Pos), Oby Lewanmeru (HU Pos Kupang), Valens Blikololong (Metro TV), Kornelis Rahalaka, Paul Jeramun, Ferdy Jemaun, Frument Amas, Plasidus Madi (Media Rakyat), Ferdy Son (Fajar Bali), Yos Daputra, Marsel Pahun (Komodo Pos/Komodo FM) meliput berita di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Jhon Lewar menjalani profesi wartawan dengan happy dan selalu tampil lugas, tegas mewartakan fakta dalam pelbagai peristiwa.
Di antara kami, Jhon lebih fulgar dan ceplos saat berhadapan dengan para pejabat di Labuan Bajo. Jhon tidak pernah takut dengan siapapun. Kendati demikian, Jhon sangat familiar, terbuka dan enteng bergaul dengan siapapun.
“Dia orang baik dan terbuka. Kalau tidak suka, dia bilang tidak suka”, begitu kesan singkat bapak Butje Hello, mantan Kapolres Manggarai Barat tentang Jhon Lewar, Sabtu (7/1/2023) malam.
Oleh karena karakternya yang demikian, Jhon dalam jejak kisah bersama saya, kerap kali “bermasalah” dengan narasumber berita.
Saya pernah jadi jubir menghadap bapak Kapolres Mabar, pak Butje Hello karena “tingkah” Jhon Lewar.
Dalam kasus yang sama, saya juga menjadi jubir menghadap bapak Alo Oba di Lancang. Kala itu, saya bersama Oby Lewanmeru mendampingi Jhon pergi minta maaf ke rumah bapak Alo Oba.
Saya dan teman-teman wartawan yang lain juga pernah menghadap salah seorang pengusaha di Labuan Bajo gara-gara ulah Jhon.
Satu lagi kenangan saya bersama Jhon Lewar, yakni dalam kasus pemukulan wartawan Pos Kupang, Oby Lewanmeru.
Jhon Lewar dan Valens Blikololong menjadi komandan kami menduduki ruangan kerja Kasat Reskrim Polres Mabar atas tuntutan kami yang belum terpenuhi oleh bapak Kapolres, Butje Hello ketika itu.
Sehari sebelumnya, kami mendirikan posko aksi protes tepat di halaman Mapolres Mabar. Dalam kasus ini, Jhon Lewar tampil garang hingga pak Kapolres tidak bisa tidur nyenyak.
Singkat kisah, Jhon Lewar adalah wartawan senior yang tegas dan konsisten sejak masa Kabupaten Manggarai Barat terbentuk hingga akhir hayatnya.
Jhon seorang wartawan sejati yang produktif dan tekun serta sahabat yang humanis. Bagi saya, Jhon Lewar adalah seorang pribadi yang ugahari sederhana. Jauh dari gaya hidup mewah dan setia menjaga marwah Pers.
Dedikasi dan kiprah jurnalistiknya untuk kemajuan daerah ini tak terbantahkan.
Jhon Lewar adalah pewarta kabar sukacita bagi rakyat Manggarai Barat. Jhon Lewar adalah seorang sahabat sejati yang pernah saya jumpai.
Jhon Lewar meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Sabtu (7/1/2023) siang pada usia 49 tahun.
Terima kasih sahabatku. Saya gores catatan kecil ini seraya mengusap air mata duka di puncak Puarlolo. Ini sekeping kisah suka-duka kita selama menapaki profesi wartawan di Manggarai Barat.
Semoga istri dan dua orang anakmu diberi ketabahan dan penghiburan. Selamat jalan sahabat sejati, Jhon Lewar. Rest in peace. (Robert Perkasa)