SANONGGOANG, Insideflores.id – Mobil travel jenis Suzuki APV nopol EB 1458 EA terperosok ke saluran drainase. Lakalantas tunggal ini terjadi, Selasa (27/9/2022) petang pukul 17.00 Wita di kawasan Mbuhet-Puarlolo, Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat Tepatnya di KM 32 ruas jalan Trans Flores Labuan Bajo-Ruteng.

Mobil yang dikemudikan  sopir bernama Ito asal dari Mondo-Borong, Kabupaten Manggarai Timur berlari kencang dari arah Ruteng ke Labuan Bajo.

Baca Juga  Patah Kemudi, Tim SAR Selamatkan Penumpang Kapal Wisata di Labuan Bajo

Mobil ini membawa 6 penumpang (4 dewasa dan 2 balita). Beruntung, tidak ada korban dalam lakalantas ini. Keenam penumpang dan sopir selamat. Namun, bodi mobil bagian samping kiri tanpak ringsek.

Informasi yang dihimpun Media di TKP, keenam penumpang berasal dari  kampung Perang-Balus, Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Mereka hendak ke Labuan Bajo dan rencana ke Kalimantan.

Sopir Lalai

Berdasarkan keterangan seorang penumpang bernama Niko, penyebab lakalantas ini diduga akibat kelalaian sopir.

“Tadi mobil lari kencang. Sopir  terima telepon dari calon penumpang di Labuan Bajo. Saat dia terima telepon, mobilnya sulit dikendalikan lagi saat melintas di jalan tikungan ini”, terang Niko.

Dikonfrontir langsung ke sopir, Ito sempat membantah keterangan penumpang tersebut. Namun kemudian ia mengaku menerima telepon saat mengendarai kendaraannya.

“Tadi saya terima telepon saat mengendarai kendaraan”, akunya saat ditanya oleh seorang polisi di TKP.

Baca Juga  Breaking news: Pria Asal Medan ditemukan Tewas Gantung Diri Di Labuan Bajo

Terpantau di TKP, sempat terjadi kemacetan arus lalulintas kendaraan roda empat dan roda roda dua dari arah Labuan Bajo dan sebaliknya.

Hadir di TKP tiga personil polisi dari Polres Mabar dan seorang personil TNI dari Koramil Lembor yang sedang bertugas mengamankan logistik Pilkades di Kecamatan Mbeliling. Mobil naas itu berhasil dievakuasi oleh para sopir dan pengguna jalan. Mereka menggunakan peralatan seadanya, antara lain tali nilon dan kayu balok milik warga di TKP **