INSIDE-FLORES | LABUAN BAJO – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mendorong pendidikan lingkungan yang ada di Jepang untuk masuk dalam kurikulum muatan lokal bagi pelajar tingkat SD dan SMP, Jumat 27 Oktober 2023.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat, Yohanes Hani dalam Seminar Tindak Lanjut Pelatihan Pendidikan Lingkungan di Jepang untuk Kabupaten Manggarai Barat di Aula D’AJ Hall SMAK St Ignatius Loyola Labuan Bajo.

Yohanes Hani menjelaskan, ia bersama Sekretaris Dinas PKO Manggarai Barat dan seorang guru sekolah dasar pada September 2023 lalu telah melihat langsung bagaimana budaya kebersihan yang begitu dijalankan dengan baik di Jepang melalui Proyek untuk mendukung pendidikan lingkungan SDGs di pulau-pulau terpencil menggunakan bahan ajar digital dan lesson study ala Jepang

Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) yang didukung oleh JICA (Japan International Cooperation Agency), Pada tanggal 9-16 September 2023 lalu telah memberikan pelatihan kepada tim pengembang buku digital Pendidikan Lingkungan Kabupaten Manggarai Barat, Kota Kupang, Kabupaten Tabanan yang terdiri atas Dinas pendidikan, guru, serta Praktisi Pendidikan di Kota Toyama dan Tokyo, Jepang.

Yohanes Hani menambahkan, pendidikan lingkungan yang termuat dalam kurikulum muatan lokal bagi para pelajar di sekolah telah mendapatkan persetujuan dari Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dan Yulianus Weng.

“Setelah mendapatkan kesempatan saya, sekertaris dinas pak Ferdi dan ibu Rita melihat langsung Jepang dari dekat, maka kami terinspirasi untuk sedikit meniru apa yang kami lihat. Saat ini kami mulai kampanye ke sekolah-sekolah tentang pentingnya kebersihan lingkungan dengan cara bebas sampah plastik di lingkungan sekolah dan ini sudah mendapatkan persetujuan dari pimpinan daerah yakni pak bupati dan wakil bupati dan nantinya kami akan mengemasnya dalam kurikulum muatan lokal,” katanya.

Yohanes Hani mengucapkan terima kasih karena Kabupaten Manggarai Barat dipilih untuk mendukung pendidikan lingkungan SDGs di pulau-pulau terpencil menggunakan bahan ajar digital dan lesson study ala Jepang. Program ini bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia termasuk di Manggarai Barat.

Melalui program ini, lanjut Yohanes, tidak hanya pengembangan sektor pendidikan, namun sektor pariwisata yang mengedepankan keberlanjutan alam di Labuan Bajo akan akan semakin berkembang.

“Terima kasih telah memilih Manggarai Barat sebagai pilot project. Kami sadar betul Manggarai Barat sebagai satu destinasi wisata super prioritas dan studi lingkungan merupakan bagian dari cara menyambut pariwisata itu. Saat ini Labuan Bajo sedang berbenah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ini adalah ekosistem yang harus kita jaga, salah satunya menjaga lingkungannya,” katanya.

Sementara itu, Manager Proyek IEPF, Yasunobu Kuboki mengajak seluruh komponen pendidikan di Kabupaten Manggarai Barat untuk memajukan pendidikan pendidikan lingkungan.

“Hari ini saya undang kepala dinas, sekertaris dinas dan perwakilan guru ibu Rita dari SDI Nggorang yang mengikuti pelatihan di Jepang untuk berbagi pengalaman selama di Jepang.

Menurutnya, tim yang menyusun buku atau bahan ajar digital serta lesson study untuk mendukung pendidikan lingkungan SDGs di pulau-pulau terpencil segera rampung.

Sehingga, ia meminta kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk menyukseskan hal tersebut.

“Bapak ibu sekalian, mari kita majukan program ini untuk anak-anak kita di kabupaten Manggarai Barat,” tandasnya.

Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA), Ono Nozomu mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak dalam pengembangan program tersebut.

Ono Nozomu menjelaskan, proyek tersebut untuk mendukung pendidikan lingkungan SDGs di pulau-pulau terpencil menggunakan bahan ajar digital dan lesson study ala Jepang dan bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia termasuk di Manggarai Barat.

Pihaknya juga berharap kemitraan dan kerja sama antara negara Jepang dan Indonesia semakin terjalin erat.

Sementara itu, Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) yang didukung oleh JICA (Japan International Cooperation Agency), Pada tanggal 9-16 September 2023 lalu telah memberikan pelatihan kepada tim pengembang buku digital Pendidikan Lingkungan Kabupaten Manggarai Barat, Kota Kupang, Kabupaten Tabanan yang terdiri atas Dinas pendidikan, guru, serta Praktisi Pendidikan di Kota Toyama dan Tokyo, Jepang.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut IEPF dan JICA menyelenggarakan seminar yang dihadiri oleh JICA Indonesia yakni Mr. Ono Nozomu beserta jajarannya, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Yohanes Hani, beserta jajarannya serta sebanyak 69 orang kepala sekolah, pengawas dan guru SD kelas 4 dari kecamatan Komodo dan Mbeliling.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengimplementasikan hasil pelatihan di Jepang untuk pengembangan bahan ajar digital di Kab. Manggarai Barat dan lesson study ala Jepang.

Kepala dinas pendidikan, sekretaris dinas, dan guru tim pengembang bahan ajar digital berbagi informasi terkait hasil pembelajaran yang mereka dapatkan di Jepang dan penerapannya dalam program Pendidikan lingkungan kepada para guru dan kepala SD di Manggarai Barat.

Peserta seminar juga mendapatkan materi mengenai Pendidikan moral anak dan guru di Jepang dan buku digital oleh Tomiko Hashimoto dari IEPF.

Selain itu, materi tentang model pembelajaran pada penerapan buku digital pendidikan lingkungan oleh Dr. Yanti Herlanti dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta tentang mitigasi bencana oleh Ibu Silvia Damayanti, S.S., M.Hum dari Universitas Udayana.

Para peserta yang hadir bersama dinas pendidikan saling berdiskusi untuk sama-sama berpartisipasi, mendukung dan menjalankan program pendidikan lingkungan dan mengembangkan buku digital pendidikan lingkungan untuk anak-anak di Kab. Manggarai Barat dengan harapan program dari IEPF ini dapat terus berjalan dan tentunya akan membawa dampak baik untuk pendidikan anak-anak dan kelestarian alam di Kabupaten Manggarai Barat. (***)