Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap kembali maju sebagai calon Presiden di Pilpres 2024. Keputusan Prabowo tersebut akan disampaikan dalam Rapimnas Gerindra 12 Agustus 2022 mendatang.
Prabowo menegaskan, bakal menerima dengan baik aspirasi kader tersebut apabila hasil Rapimnas meminta dirinya kembali maju sebagai Capres.
Sebanyak 34 DPD menyatakan bulat kembali mengusung Prabowo sebagai Capres. Para kader Gerindra menilai Prabowo belum habis. Sehingga, harus kembali maju membawa perubahan di Indonesia.
“Iya kita lihat hasil Rapimnas, tapi kalau saya dapat tugas saya tanggapi itu tugas yang suci, untuk berbakti dan mengabdi pada rakyat. Saya terima dengan baik seandainya nanti benar dicalonkan,” kata Prabowo di Kantor KPU, Senin (8/8).
Prabowo mengatakan, hasil rapimnas nantinya juga bakal menentukan langkah Gerindra dalam membangun koalisi di Pemilu 2 tahun lagi.
Jejak Politik Prabowo
Bila memutuskan maju lagi, Prabowo tercatat sudah empat kali mengikuti persaingan pentas demokrasi lima tahunan tersebut. Prabowo telah mengalami tiga kali kekalahan dalam dua gelaran Pilpres.
Jejak itu dimulai ketika Prabowo menjadi cawapres mendampingi Megawati Sukarnoputri pada Pilpres 2009. Saat itu pasangan yang diberi nama Mega-Pro melawan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Megawati-Prabowo kalah hanya dalam satu putaran.
Pada hasil real count, SBY-Boediono menang dengan suara 60,80 persen. Sementara, Megawati-Prabowo hanya meraup 26,79 persen. Satu pesaing lainnya yakni Jusuf Kalla-Wiranto dengan 12,41 persen.
Setelah Pilpres bubar, Megawati dan Prabowo pecah kongsi. Prabowo memutuskan kembali maju Capres lima tahun berikutnya. Dia menggandeng Hatta Rajasa dari PAN.
Prabowo-Hatta membentuk koalisi merah poltik yang diisi Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB. Melawan Koalisi Indonesia, gabungan antara PDI-P, PKB, Partai NasDem, Partai Hanura, dan PKP Indonesia. Saat itu, KIH mengusung Prabowo-Jusuf Kalla.
Pertarungan dua kubu sangat sengit. Namun, Prabowo lagi-lagi kalah. Prabowo-Hatta mendapatkan suara 46,85 persen atau 62.576.444 suara. Sementara, Jokowi-JK mendapat perolehan suara 70.997.833 atau 53,15 persen.
Pertarungan KIH-KMP ini berlanjut sampai Pilpres selesai. KMP mendeklarasikan diri sebagai oposisi pemerintahan Jokowi. Perseteruan KIH-KMP berlanjut hingga ke Senayan. Mulai dari pembahasan tata tertib DPR, pemilihan pimpinan DPR, pemilihan pimpinan MPR, hingga pemilihan pimpinan alat kelengkapan DPR.
Puncaknya adalah ketika fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengeluarkan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR periode 2014-2019 yang semuanya diisi anggota DPR dari fraksi-fraksi pendukung Koalisi Merah Putih (KMP).
Lima tahun berlalu. Pemilu 2019 tiba. Prabowo kembali head to head dengan Jokowi. Kali ini, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno. Sedangkan Jokowi berpasangan dengan Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin.
Prabowo-Sandiaga diusung Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, dan Partai Berkarya. Sedangkan Jokowi-Ma’ruf diusung PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, Hanura, PKPI, PSI, PBB, dan Perindo.
Hasil akhirnya, jumlah perolehan suara Jokowi-Ma’ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara, sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.
Dorongan Kader Gerindra
Kini, Prabowo dan Gerindra memanaskan mesin partai untuk memenangkan Pilpres 2024. Prabowo akan memberikan keputusan resmi maju capres pada forum Rapimnas 12 Agustus 2022.
34 DPD Gerindra akan memberikan masukan dan dukungan kepada Prabowo untuk kembali bertarung di Pilpres 2024 mendatang. Mereka
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis anggapan Prabowo hanya menjadi king maker pada kontestasi Pilpres 2024. Dia menegaskan Prabowo Subianto adalah calon presiden tunggal dari Gerinda.
“Anggapan yang mengatakan bahwa Pak Prabowo dalam pilpres 2024 memilih menjadi king maker dan kemungkinan tidak akan maju adalah anggapan yang keliru, karena beliau adalah calon Presiden Republik Indonesia dalam pilpres 2024 yang akan maju dan diusung oleh partai Gerindra,” kata Muzani.
Dia meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk menyiapkan diri serta merapatkan barisan guna memenangkan Prabowo pada Pilpres 2024.
“Tetap semboyan kita Prabowo presiden, Gerindra menang,” jelas Wakil Ketua MPR itu.
