INSIDEFLORES- Pengembangan kawasan pariwisata terpadu parapuar oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendapat dukungan PLN dan PDAM Mbeliling. Keduanya berkomitmen mendukung BPOLBF membangun utilitas di destinasi Parpuar.

Eager Indonesia dan Dusit Internasional merupakan dua perusahaan pertama yang berinvestasi di destinasi kawasan pariwisata terpadu Parapuar dengan nilai investasi mencapai USD16,2 juta.

Penandatangani MoU kerjasama dua investor itu dilakukan pada 23 Januari 2024 lalu, disaksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

Dusit Internasional sendiri mengagendakan akan memulai Feasibility Study (FS) di tahun ini, sementara Eiger Indonesia mengagendakan pembangunan Eiger Coffee dan Glamping di semester pertama tahun ini.

Menindaklanjuti MoU tersebut, Plt. Dirut BPOLBF, Frans Teguh didampingi Direktur Destinasi Pariwisata BPOLBF, Konstan Mardinandus Nandus dan Kepala Divisi Aksesibilitas dan Infrastruktur BPOLBF, Buyung Arif Nugroho melakukan audiensi ke PLN dan PDAM Mbeliling, Senin 12 Februari 2024.

Audiensi ini bertujuan untuk membahas kolaborasi dan kerja sama dalam pembangunan utilitas jaringan listrik dan air bersih di dalam kawasan pariwisata terpadu Parapuar.

Kedua audiensi ini dilakukan secara terpisah di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Barat (FBB) dan Kantor PDAM Wae Mbeliling Labuan Bajo.

Frans Teguh dalam audiensi tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat membutuhkan dukungan PLN dalam pembangunan utilitas listrik di kawasan pariwisata terpadu Parapuar.

Ia berharap ke depannya inovasi PLN dapat menerapkan Net Zero Emission di kawasan Parapuar sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Pemerintah Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2070.

” BPOLBF sudah melakukan MoU dengan investor, sehingga utilitas listrik tentu menjadi bagian penting dalam pengembangan kawasan terutama dalam waktu dekat terkait pembangunan di Zona 1 Parapuar. Kami berharap ke depannya kawasan Parapuar dapat menjadi kawasan Net Zero Emission dengan penggunaan energi terbarukan, solar cell, dan inovasi lainnya dari PLN” ungkap Frans saat melakukan audiensi bersama PLN.

Menjawab BPOLBF, Asisten Manager Perencanaan PLN UP3 FBB, Yosep menyatakan pihaknya siap mensupport BPOLBF melalui pembangunan utilitas jaringan listrik  sesuai dengan kebutuhan demand termasuk pengembangan utilitas dengan inovasi energi terbarukan dalam kawasan pariwisata terpadu Parapuar.

“Pada intinya kami siap support dan terkait kelanjutan teknis kami siap seperti yang dijadwalkan dalam waktu dekat untuk turun ke lapangan untuk melihat lokasi” jelasnya.

Setelah mengadakan audiensi bersama PLN, BPOLBF melanjutkan audiensi ke PDAM, membahas rencana pembangunan utilitas pasokan air bersih ke Parapuar.

Audiensi ini secara langsung diterima oleh Direktur PDAM Mbeliling, Aurelius Hubertus Endo. Timeline rencana pembangunan dan upaya konservasi area serapan air di Kawasan Parapuar menjadi topik pembicaraan.

“Semua pembangunan ini mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan, oleh sebab itu dalam rencana pembangunan ditetapkan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan luas area terbangun yang sangat rendah di setiap zona, guna mendukung fungsi ekologi kawasan hutan termasuk mengkonservasi area serapan air yang berada di sekitar kawasan” ungkap Frans.

 

Editor : Chellz