LABUAN BAJO | insideflores.id |
Penetapan Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas membawa konsekuensi bagi kualitas Sumber Daya Manusia di Labuan Bajo khususnya di bidang kepariwisataan dan hospitality. Hal ini menjadi suatu hal yang mutlak dan harus dipersiapkan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, peningkatan ketrampilan Sumber Daya Manusia bidang pariwisata merupakan prioritas utama, SDM di hotel, vila dan pinisi harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.

BACA JUGA: Festival Maritim Labuan Bajo (LBMF) 2022 Akan Digelar Oktober Mendatang

Peningkatan kualitas SDM meliputi skill, knowledge, dan attitude para pekerja pariwisata khususnya yang langsung berhadapan langsung melayani tamu.

Dalam rangka peningkatan ketrampilan SDM bidang pariwisata tersebut, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui badan pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Politeknik Pariwisata Bali, mengadakan pelatihan Costumer Service Excellence bagi pekerja hotel dan restoran di Labuan Bajo.

BACA JUGA: Kemenparekraf: Program Pendukung pengembangan SDM Dunia Pariwisata Sangat Dibutuhkan

Kegiatan tersebut dilaksanakan di The Jayakarta Suites Komodo Flores, Labuan Bajo dan berlangsung selama 2 hari yaitu 13-14 Oktober 2022, dengan sasaran peserta sebanyak 40 orang. Pelatihan Customer Service Excellence fokus pada pekerja Hotel dan Restoran (Non Bintang) di DSP Labuan Bajo.

Wakil Direktur 1 Kampus Politeknik Pariwisata Bali Drs. I Wayan Muliana, M.Ed, mengatakan, sebagai bagian dari Kemenparekraf pihaknya memiliki kewajiban dalam membangun, serta mendukung industri pariwisata di Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo terkhusus dalam bidang SDM.

BACA JUGA: BPOLBF Ajak Pelaku UMKM Daftarkan Produk ke E-Katalog LKPP

“Ini merupakan salah satu pelaksanaan dari dharma pengabdian kepada masyarakat pariwisata dengan meningkatkan kapasitas SDM, dengan begitu secara tidak langsung akan memajukan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas, ” ungkapnya.

Menurutnya, SDM merupakan ujung tombak dalam kemajuan pariwisata di suatu daerah. Karenanya, ia mengharapkan melalui pelatihan ini dapat memberikan manfaat positif bagi para peserta.

Mulai dari segi pengetahuan dan sikap yang lebih baik dalam memberikan pelayanan, komunikasi, maupun penanganan keluhan kepada setiap wisatawan yang datang ke hotel atau restoran tempat dimana mereka bekerja.

Foto peserta pelatihan Costumer Service Excellence bagi pekerja hotel dan restoran di Labuan Bajo. (Foto/Milano)

Senada dengan I Wayan, penanggung jawab pelatihan I Gusti Agung Suprastayasa menjelaskan, dipilihnya para peserta dari hotel non bintang bertujuan agar hotel non bintang memiliki standar pelayanan yang sama dengan hotel-hotel berbintang di Labuan Bajo.

“Kalau hotel berbintang mungkin ada pelatihan sejenis dari pihak manajemen mereka, sedangkan hotel non bintang mungkin belum ada manajemen yang menangani hal tersebut, karena itu kita coba sasar ini sehingga diharapkan ada standar pelayanan yang sama,” ujar I Gusti Agung.

Agung juga berharap, para peserta dapat memiliki kemampuan, pengetahuan dan sikap yang lebih baik dalam memberikan pelayanan prima kepada para wisatawan.

Selain itu memiliki kemampuan sikap dan berkomunikasi dengan baik saat memberikan bagi wisatawan juga memiliki kemampuan, pengetahuan dan sikap dalam penanganan online review untuk menjaga citra bisnis usaha pariwisata.

Sementara itu, seluruh peserta tampak antusias mendengar arahan dan juga pemaparan materi yang disampaikan para narasumber. Selain mendengarkan materi, mereka juga tampak interaktif dengan pemateri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparkrafbud) Kabupaten Mabar, Pius Baut yang juga sebagai salah satu narasumber dalam pelatihan tersebut, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Politeknik Pariwisata Bali yang telah menggelar pelatihan tersebut.

Menurutnya, pengembangan Sumber Daya Manusia atau SDM sangat dibutuhkan dalam mendukung industri pariwisata di Labuan Bajo.

“Para pekerja di industri pariwisata perlu dibekali dan di upgrade ilmunya, terutama hospitality atau keramah-tamahan terhadap tamu, serta mampu mengikuti perkembangan teknologi sehingga bisa menyesuaikan diri dalam dunia kerja, ” ungkapnya.

Turut hadir Ni Made Tirtawati,S.Si.,M.Par. selaku ketua pelaksana kegiatan, Dra.Ni Kade Juli Rastitiati, M.Hum. selaku pemateri Pelayanan Prima (Teori dan Praktek) dengan fasilitator I Gusti Ayu Putu Wita Indrayani,S.ST.Par.,MM.,CHE.

Ni Made Tirtawati,S.Si.,M.Par. (pemateri Penanganan Keluhan Tamu untuk Menciptakan Loyalitas Konsumen. Dr. I Putu Utama,SE.,MM. Selaku pemateri Peranan dan Pentingnya Online Review bagi Bisnis Hospitality. (Milano**)