INSIDEFLORES | LABUAN BAJO-  Gong Pemilu 2024 telah ditabuh secara Nasional pun Daerah. Mesin partai dan kader partai telah dan sedang memantapkan diri menjadi calon pilihan rakyat pada Pemilu 2024 mendatang.

Selain mewartakan esensi pemilu, mesin partai dan kader Partai peserta pemilu 2024 berlomba lomba mewartakan gagasan terbaik sebagai calon delegasi rakyat dan Pemimpin rakyat.

Semarak dan euforia siklus Pemilu pun berseliweran di dunia nyata maupun dunia Maya lewat platform media sosial.

Dari sekian calon delegasi rakyat pada kontestasi Pemilu 2024, terdapat Peserta pemilu (Politisi PKB) yang intens memberikan atensi pada kiblat substansi pemilu: isu strategis yang disampaikan kepada rakyat sebagai pemilik kedaulatan dan konsepsi pemilu pada kanal gagasan dalam rangka memilih calon pemimpin pada Pemilu 2024;

Pemilu Sebagai Momentum Evaluasi

Servasius Sutanto Ketua, Politisi PKB Manggarai Barat,NTT memahami Pemilu sebagai momentum evaluasi para pemimpin dan calon Pemimpin.

Evaluasi yang dimaksud ialah memahami secara substansif progresifitas kinerja dan gagasan atas amanat yang diemban pemimpin dan mengerti apa prospek yang akan dilakukan calon pemimpin pada masa yang akan datang.

Pemilu menurut Servas Ketua merupakan timing terbaik untuk menentukan calon pemimpin bukan sekadar euforia presentasi pemilih, namun demikian urgensitas pemilu mengacu pada proses pemahaman mengapa harus memilih menuju tingkat peluang keterpilihan sebagai delegasi rakyat dan Pemimpin.

“Pemilu dengan siklus 5 tahunan , selain sebagai medium regenerasi kepemimpinan juga harus benar-benar dimanfaatkan sebagai momentum evaluasi dan momentum seleksi calon pemimpin,” Ujar Servas Ketua usai menemui calon Pemilih di Wilayah Dapil II Manggarai Barat

Sebab menyakini tidak statisnya dinamika Politik dan kepemimpinan, maka evaluasi penting dilakukan guna mendapatkan out put pemilu yang berkualitas.

“Saya meyakini bahwa Kepemimpinan itu tidak statis, kepemimpinan selalu dinamis, selalu sesuai dengan kondisi, konteks saat ini, dan tantangan masa depan,”beber Servas

Pemilu 2024, Kontekstual: Kini dan Akan Datang
Suhu politik dan kontekstual Pemilu 2024 secara sosial tentu berbeda dari sebelumnya.
Timing pelaksanaan Pemilu, Kondisi Sosial, ekonomi, politik,etc dan konsepsi masa depan yang harus digapai pasca Pemilu 2024 merupakan sebagian alasan Pemilu 2024 menjadi poin penting yang menjadi atensi.

a. Pelaksanaan pemilu 2024 akan berhimpitan dengan pelaksanaan pemilihan kepa daerah (gubernur, bupati/walikota).

Pelaksanaan pemilu yang berhimpitan tersebut dapat memberikan impact bagi keberlangsungan isu politik tingkat lokal. Bahwasannya, akibat konteks politik Nasional akan memberikan efect luar biasa bagi dinamika politik lokal.

oleh karena itu, butuh kerja luar biasa, agar Isu-isu lokal tetap menjadi kekuatan lokal. Setiap kandidat (kontestan) harus dengan Gagasan yang kuat dan kontekstual; Jadilah calon pemimpin lokal dengan gagasan mandiri yang kuat dan berkarakter

b. Tahun 2024 adalah masa pemulihan Pasca Pandemi Covid 19

Pandemi covid19 merebak global pada tahun 2019 hingga 2022, tak terkecuali Indonesia. Pandemi tersebut telah memporak-porandakan segala aspek, bahkan terjadi banyak kenormalan baru (new normal) yang telah menjadi peradaban baru.

Atas kondisi tersebut, Inovasi dan kreativitas pada pandemi dinilai sangat penting. Semisal pada pola kerja yang dilakukan via kanal media sosial(digitalisasi).

Hal demikian pun terjadi pada masa pandemi. Penggunaan medium digital sangat massive untuk bertahan hidup dan mengimbangi krisis pada setiap aspek kehidupan.

Pada konteks itu, menuju Pemilu 2024, generasi calon delegasi rakyat dan calon pemimpin mesti memahami betapa pentingnya memiliki pikiran dalam menjalankan tata kelola pemerintahan dan gagasan luar biasa dari gedung parlemen.

Evaluasi pikiran pemimpin seyogyanya dilakukan pada Pemilu 2024 agar out put pemilu menghantarkan pemilih pada jenjang kesejahteraan tanpa dibelenggu kondisi kontekstual.

c. Bonus demografi dan Pemilu 2024
Generasi Pemilih pada Pemilu 2024 sekurang kurangnya memahami kemampuan para calon pemimpin.

Hal terpenting yang menjadi tantangan masa depan ialah bonus demografi; cakap digital.

Maka, amat dibutuhkan pemimpin yang Adaptif, inovatif, progresif dan tentunya pemimpin yang mampu melihat Potensi Bonus Demografi, bagaimana memaksimalkan Peran Generasi Muda dalam menyiapkan Indonesia Emas 2045 dan Mabar Emas 2045.

Hasil Survei Indeks Literasi Digital Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Katadata Insight Center (KIC) Tahun 2022 menunjukkan kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia berada di angka indeks 3.54 dari 5.00. Hal itu menunjukkan tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”(Kominfo:2022).

Selain cakap digital, isu vital yang diminati mayoritas generasi Pemilih 2024(CSIS)) ialah calon pemimpin dengan gagasan anti korupsi, jujur dan merakyat. (*)