LABUAN BAJO | insideflores.id
Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali menggelar pelatihan komunikasi efektif bagi peserta pelaku pariwisata di Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo, Selasa 6 Desember 2022.

Pelatihan berlangsung selama dua hari yaitu 6-7 Desember 2022 dan bertempat di The Jayakarta Suites Komodo Flores, Labuan Bajo yang diikuti sebanyak 50 peserta dari berbagai pekerja hotel, restoran, homestay, pemandu wisata dan pengelolah desa wisata.

Penyematan tanda peserta oleh Wakil direktur 3 Politeknik Pariwisata Bali Dr.Luh Yusni Wiarti, A.Par.,SE.,M.Par.,M.Rech, dan Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparkrafbud) Kabupaten Mabar, Pius Baut, SE.

“Dalam rangka mewujudkan pengabdian kepada masyarakat yang dilandasi melalui penelitian, Politeknik Pariwisata Bali terus berupaya mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing bagi pelaku pariwisata DSP Labuan Bajo,” tutur Wakil direktur 3 Politeknik Pariwisata Bali, Ibu Dr. Luh Yusni Wiarti A.Par, SE. M.Par.,M.Rech. membuka kegiatan.

Kegiatan pengabdian ini sendiri sudah berlangsung kali kedua. Sebelumnya pada 13-14 Oktober 2022 lalu, Poltekpar Bali melaksanakan kegiatan serupa yaitu pelatihan Costumer Service Excellence bagi pekerja hotel dan restoran di Labuan Bajo.

Wakil direktur 3 Politeknik Pariwisata Bali Dr.Luh Yusni Wiarti, A.Par.,SE.,M.Par.,M.Rech, memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Komunikasi Efektif Bagi Pelaku Pariwisata di DSP Labuan Bajo, Selasa (6/12/2022). Foto/Milano

Menurut doktor Wiarti, Labuan Bajo merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas yang telah berkembang sangat populer, baik dikalangan wisatawan nusantara bahkan mancanegara.

Karena itu, hendaknya pemerintah, masyarakat dan pengusaha di Labuan Bajo harus bersinergi guna mencapai tujuan keberhasilan pariwisata. Komunikasi efektif adalah salah satu strategi membangun kembali kepariwisataan nasional pasca pandemi.

“Tema ini sangat menarik untuk dibahas, karena komunikasi efektif memainkan peran penting dalam proses pemulihan kualitas pariwisata pasca pandemi. Selain itu, strategi komunikasi efektif yang dijalankan haruslah berdasarkan prinsip kejujuran dan transparansi. Hal ini akan berdampak untuk mempertahankan kepercayaan wisatawan dan industri perjalanan sekaligus meminimalkan dampak bisnis terhadap destinasi pasca pandemi,” lanjutnya.

Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM tersebut tegas doktor Wiarti, Poltekpar Bali turut mengambil peran dengan menghadirkan para pakar di bidang hospitality dan pariwisata. Mereka dihadirkan untuk berbagai pengalaman kepada peserta sebagai bentuk sinergitas.

BACA JUGA: Kisah Bang Bangor Murka, Amplop Uang yang Dibagikan Gagal Mendapat Suara

“Melalui kolaborasi ini yakinlah, apa yang menjadi tujuan akan lebih mudah dicapai. Harapannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak hanya berhenti sampai disini, ke depan diharapkan terjalin kolaborasi lainnya dalam rangka memajukan pariwisata di Labuan Bajo. Karena bagi kami Labuan Bajo adalah Laboratorium hidup, yang dapat digunakan civitas akademika untuk mempraktekkan segala teori yang dipelajari dikelas,” tutupnya.

Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparkrafbud) Kabupaten Mabar, Pius Baut, SE., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada politeknik Bali, telah menyelenggarakan kegiatan untuk kali kedua membantu Kabupaten Manggarai Barat.

“Politeknik Pariwisata Bali begitu peduli dengan pariwisata,” tutur Pius.

BACA JUGA: KPA Manggarai Barat Berantas HIV AIDS Melalui Sosialisasi dan Periksa Gratis

Pius menegaskan, Labuan Bajo telah di sematkan menjadi daerah pariwisata super prioritas, bahkan Presiden begitu masif membangun berbagai infrastruktur. Karena itu, selain infrastruktur penunjang lain, kualitas SDM harus disesuaikan agar balance sesuai standar DSP tersebut.

Ia menceritakan beberapa pengalamanya soal pelayanan yang ada selama ini. Masih ditemukan pola komunikasi dari beberapa pelaku pariwisata yang kurang efektif dalam bidang pelayanan.

“Padahal komunikasi sangat berdampak besar terhadap industri pariwisata, karena itu saya berharap, agar semua peserta yang mengikuti pelatihan ini, harus sungguh-sungguh hingga selesai. Sehingga ada dampak terhadap kualitas SDM Labuan Bajo nantinya,” kata Pius.

Hadir dalam kegiatan hari itu, Wakil direktur 3 Politeknik Pariwisata Bali Dr.Luh Yusni Wiarti, A.Par.,SE.,M.Par.,M.Rech, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (Ka P3M Poltekpar Bali) : Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa,M.Ed., Ketua Pelaksana : Ni Made Tirtawati, S.Si.,M.Par., Excecutif Asisten Manager Sudamala Resort, Made Yogiartini, Penanggung jawab pelatihan Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa, M. Ed., Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparkrafbud) Kabupaten Mabar, Pius Baut, SE., juga peserta. (MKJ**)