INSIDEFLORES. ID – Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi berkolaborasi bersama BerdayaBareng mendorong pengembangan pariwisata yang inklusif menyasar pelaku UMKM perempuan dan kaum disabilitas di Labuan Bajo, Flores, NTT.
Program Inklusif itu berupa pelatihan dan pemberdayaan untuk 21 wirausaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata lokal Labuan Bajo, berlangsung 10-12 September 2024 di Hotel Luwansa Labuan Bajo.
21 UMKM yang terlibat mayoritas dikelola oleh perempuan dan kaum disabilitas. Peserta dilatih untuk meningkatkan keterampilan bisnis dan kesiapan digital guna memperkuat daya saing di pasar pariwisata yang semakin kompetitif.
Program Inklusif dan Berdaya Bersama Pelaku Pariwisata di Labuan BajoBajo itu didukung oleh Komunitas Srikandi IFG dan IFG Disability Community. Program ini bagian dari komitmen IFG untuk terus memperkuat pelaku UMKM terutama yang dikelola perjuangan dan komunitas disabilitas.
Kepala Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Aset IFG Purwo Nugroho mengatakan, pengembangan UMKM menjadi salah prioritas pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) IFG beserta anak perusahaan.
Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN dan sesuai dengan fokus bisnis beberapa anggota holding IFG yang berorientasi pada pengembangan usaha mikro dan usaha kecil.
“Melalui program ini, harapannya pelaku usaha UMKM perempuan dan disabilitas di Labuan Bajo dapat menginspirasi dan mengerakkan semangat pelaku usaha UMKM di sekitar mereka dan berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian Labuan Bajo dari bidang pariwisata ke depannya,” ujar dia.
Purwo menambahkan fokus utama pelatihan adalah membangun kapasitas dan kapabilitas dalam digital serta pelatihan literasi keuangan dan bisnis. Selain itu melalui pelatihan daring, peserta mempelajari topik-topik yang brelevan seperti optimalisasi bisnis pariwisata menggunakan platform digital, hospitality service, english training, dan public speaking.
Sebagai bagian dari ekosistem BerdayaBareng, peserta akan terus dipantau melalui program evaluasi dan monitoring selama 6 bulan hingga 1 tahun untuk memastikan program pelatihan tersebut berdaya guna bagi semua peserta.
“Program ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan mendukung pengembangan UMKM di sektor pariwisata. Peserta akan mendapatkan akses ke sumber daya, pelatihan, dan mentorship yang difokuskan untuk mengatasi tantangan serta memanfaatkan peluang unik yang ada di wilayah Labuan Bajo,” tegas dia.
Sementara itu, Ida Ayu Putu Merlina Wiryani salah satu peserta pelatihan mengatakan program Inklusif BerdayaBareng sangat berdampak bagi pelaku UMKM di Labuan Bajo.
“Pelatihan ini sangat membantu kami dalam jangka panjang, kami diajarkan bagaimana membuat strategi bisnis yang baik, managemen bisnis yang baik hingga bagaimana membuat foto produk yang baik untuk membuat produk marketing di media sosial” ungkapnya.
Ida Ayu juga menjelaskan setelah pelatihan ini, para peserta pelaku UMKM akan terus dilakukan pendampingan hingga 2 bulan kedepan.
“Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena menurut kami ini sangat berdampak untuk mengembangkan usaha dan marketing bisnis” kata Ayu. ***
![Inside Flores Thumbnail Logo](https://insideflores.id/wp-content/uploads/2022/08/cropped-cropped-Inside-Flores-Logo-Utama-24x24.png)