LABUAN BAJO, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyebut Program Makan dan Susu Gratis Dampaknya Besar. Namun heran kubu lawan nyinyir.

Wakil Komandan TKN Prabowo Sona Maesana mengaku heran kubu lawan nyindir dengan program makan dan susu sratis padahal menurutnya program tersebut memiliki dampak yang besar.

Sona menegaskan, pemberian makan dan susu gratis bagi anak-anak, serta program tambahan gizi bagi ibu hamil merupakan program yang dapat meningkatkan sumber daya manusia ke taraf yang lebih tinggi.

Sona menegaskan pasangan nomor urut 02 tidak hanya menebar janji-janji manis kepada masyarakat. Program  Makan dan Susu Gratis yang dicanangkan sudah mulai dilaksanakan sejak sekarang.

“Mungkin terdengarnya program ini, ada juga yang nyinyir program makan siang gratis, tapi ini sebenarnya dampaknya akan sangat luar biasa,” kata Sona usai menerima  Jakarta Selatan, Kamis (18/1).

Sona menjelaskan, program ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan begitu, bonus demografi bisa dimanfaatkan maksimal oleh bangsa ini.

“Kenapa generasi muda ini sangat diprioritaskan? oleh bapak Prabowo dan mas Gibran karena memang masa depan kita ini ada di anak-anak muda dan tentunya seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.

Atas dasar itu, Prabowo-Gibran menilai dukungan dari berbagai pihak sangat berharga. Sebab, akan menjadi penguat bagi Prabowo-Gibran untuk mewujudkan visi misinya.

” Ajak keluarga, teman, saudara, sampaikan visi misi dan program yang akan dijalankan oleh bapak Prabowo dan mas Gibran karena Masa depan Indonesia sekarang ada di tangan bapak, ibu-ibu,” pungkas Sona.

Program Makan dan Susu Gratis dengan estimasi anggaran sekitar hampir Rp 500 triliun per tahun.

Besarnya estimasi anggaran ini mendapat kritikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto.

Hasto menyatakan anggaran sebesar itu sudah mencakup seluruh program dari visi misi yang ditawarkan Ganjar-Mahfud. Sedangkan di kubu paslon Prabowo-Gibran, hanya untuk satu program.

“Maka bisa dilihat, rakyat bisa membandingkan, kalau program makan gratis itu pun dengan susu impor itu (menelan biaya) mencapai lebih dari Rp 400 triliun,” ujar Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2023).

Menurut Hasto program kerakyatan Ganjar seperti bansos BLT jangkauannya lebih luas, penciptaan lapangan kerja, satu rumah miskin satu sarjana, program KTP sakti, itu hanya (menghabiskan) Rp 506 triliun.

Editor : Chelz