LABUAN BAJO | INSIDEFLORES.ID –
PT Flobamor kembali menggelar kegiatan pelatihan naturalist guide gelombang kedua, bagi warga kampung Komodo serta warga sekitar perairan Taman Nasional Komodo.

Pada 30 September lalu, sejumlah 15 warga Kampung Komodo mengikuti pelatihan Naturalist Guide gelombang pertama. Sehingga total peserta gelombang pertama dan gelombang kedua sebanyak 30 peserta.

BACA JUGA: Kurangi Sampah Plastik, BPOLBF Gelar Bersih Sampah Di Pantai Labuan Bajo

“Pelatihan hari ini merupakan wujud nyata kolaborasi kementerian KLHK dengan Pemerintah Propinsi NTT. Bahwa Taman Nasional Komodo (BTNK) adalah Kawasan yang harus di jaga bersama,” tutur Emanuel (seorang staf BTNK) Minggu (23/10/2022).

Menurutnya masyarakat Pulau Komodo diikutsertakan mengambil bagian dalam merawat dan menjaga kawasan TNK, sehingga keberlangsungan konservasi selalu terjaga dengan baik.

BACA JUGA: Pemda Manggarai Barat Dukung Kegiatan Festival Labuan Bajo Maritim

Pelatihan digelar selama 10 hari. Para peserta mendapatkan materi pengenalan kawasan, pengenalan satwa Komodo dan satwa lainnya. Selain itu materi terkait konservasi dan sumber daya alam, pengamanan wisatawan, pengenalan materi patroli darat dan laut serta pembekalan keterampilan dasar seperti menyelam dan panjat tebing.

Para pelatih merupakan tenaga profesional dari Balai Taman Nasional Komodo serta melibatkan tenaga profesional dari Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang merupakan bagian dari TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan).

“Harapannya mereka konsisten dan ikuti setiap sesi pelatihan dengan baik, sehingga mampu menjaga kawasan dengan maksimal.” ujar Emanuel.

Menurut Emanuel, salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menjadi seorang naturalist guide adalah, memastikan semua wisatawan mengikuti aturan dan petunjuk yang telah dijelaskan sebelum mulai melakukan aktivitas berwisata.

Para naturalist guide haruslah mengedepankan etika berkomunikasi yang baik, terutama saat memberikan teguran kepada setiap wisatawan yang tidak mematuhi aturan selama berwisata.

BACA JUGA: Waspada Ginjal Akut Pada Anak, Pahami Gejalanya

Merespon hal tersebut, Yusril ( seorang peserta pelatihan) mengaku bahagia mampu mengambil bagian dalam pelatihan naturalis guide itu.

Dengan mengikuti pelatihan itu, Yuzril berharap mampu mendapatkan pengetahuan yang memadai terkait konservasi dalam kawasan Taman Nasional Komodo dan mampu memberikan dampak yang positif bagi warga di kawasan TNK.

“Harapannya, kami menjadi contoh yang baik dan ingin membuktikan bahwa kami bisa menjadi contoh yang baik, karena banyak yang bilang memangnya kamu bisa? Karena banyak kakak kalian itu gagal. Tapi kami yakin kami pasti bisa,” tegasnya.

Yuzril juga meyakini, pariwisata Labuan Bajo haruslah menjadi milik semua masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat. Untuk itu, semua masyarakat haruslah terlibat aktif dalam mendukung pariwisata yang mandiri, berkualitas dan berkelanjutan. (MKJ**)