INSIDE-FLORES | LABUAN BAJO – Ratusan kilogram komoditi kelautan dan perikanan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menembus pasar luar negeri Senin 6 November 2023.
Sebanyak 483 kilogram ikan berbagai jenis hasil komoditi diekspor perdana ke Singapura dan Malaysia, melalui Bandara Komodo Labuan Bajo.
Adapun rincian jumlah ikan yang diekspor ke Malaysia yakni, 35 kg ikan tenggiri, 78 kg ikan kakap merah dan kerapu. Sementara yang diekspor ke Singapura, 254 kg ikan tenggiri, dan 116 kg ikan kerapu, total seluruhnya 483 kilogram.
Kepala SKIPM Bima Jonison Petrus mengatakan, ini merupakan ekspor perdana hasil perikanan hidup di tahun ini. Ikan yang dikirim ini nilainya mencapai Rp 70 juta.
“Jika ini (ekspor) dilakukan setiap minggu, kita bisa lihat perputaran uang yang keluar dari Labuan Bajo bisa mencapai miliaran, ekspor bukan hari ini saja, besok juga ada dan semoga bisa berjalan setiap minggu,” ujarnya, usai acara pelepasan di Bandara Komodo Labuan Bajo.
Diketahui, ekspor perdana ini diinisiasi CV Labuan Bajo Fishery. Jonison pun mendorong para pelaku usaha lain di Labuan Bajo turut menjadi eksportir, dengan memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam di sektor kelautan dan perikanan.
Menurut dia, ini peluang besar yang harus dimanfaatkan baik oleh para pelaku usaha dalam mengembangkan potensi hasil laut Labuan Bajo salah satunya dengan melakukan ekspor komoditi hasil kelautan dan perikanan.
Pasalnya selama ini komoditas hasil kelautan dan perikanan Labuan Bajo hanya dilalulintaskan lingkup domestik.
“Ini momen awal bagi para pelaku usaha ekspor untuk mencatatkan nama Labuan Bajo dalam pasar ekspor mancanegara, bukan hanya di Asean tetapi juga wilayah Eropa dan Amerika,” ucapnya.
Jonison menyebut, seluruh ikan yang diekspor telah melalui uji sistem jaminan mutu prodak kelautan dan perikanan, seluruhnya dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Wengi menyambut gembira ekspor perdana ikan ke Singapura dan Malaysia. Dia bangga karena Labuan Bajo tidak hanya dikenal sebagai daerah pariwisata, tetapi juga bisa melakukan ekspor hasil laut.
“Ini hal yang sangat menggembirakan bagi seluruh masyarakat Manggarai Barat. Pemerintah menyampaikan terima kasih ke berbagai yang telah membantu sehingga ekspor perdana hari ini bisa terlaksana,” kata Weng.
Ia pun berharap, kegiatan ekspor dilakukan secara berkelanjutan sehingga secara langsung mampu meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat setempat. “Diharapkan ini bukan yang pertama melainkan menjadi awal, dan diharapkan ekspor berikutnya jumlahnya lebih besar,” kata Wabup Weng.
Direktur CV Labuan Bajo Fishery, Sudarman menyebut secara kualitas hasil perikanan Labuan Bajo mumpuni karena sudah ada yang bisa diekspor langsung. “Semua yang diekspor sudah dinyatakan baik dari sisi kualitas mulai dari ikan kerapu, tenggiri dan kakap merah semuanya bagus,” katanya.
Sudarman menjelaskan, ikan-ikan yang diekspor ini dibelinya dari para pengepul ikan di Labuan Bajo. Pihaknya menargetkan, kegiatan ekspor ini bisa dilakukan minimal 6 hari dalam seminggu.
“Targetnya seminggu 6 kali, karena untuk ekspor itu pengiriman harus berlanjut terus, ikan tidak boleh disimpan lama untuk menjaga kualitasnya. Negara penerima mau berapa ton kita kirim pasti mereka terima, yang penting kualitas ikannya bagus,” pungkasnya. (***)
