INSIDEFLORES.ID – Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, mendukung upaya pemerintah pusat dan stakeholder mewujudkan digitalisasi transportasi di Labuan Bajo. Digitalisasi transportasi ini untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang berwisata di Kota Labuan Bajo.

Dukungan tersebut disampaikan Wabup Yulianus di Forum Diskusi dan Kolaborasi Akselerasi Digitalisasi Layanan/Produk Pariwisasta yang diselenggarakan oleh Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yang berlangsung di Ballroom Hotel Meruorah Labuan Bajo, Kamis (04/04/2024).

Pada kesempatan itu, Wabup Yulianus mengakui bidang transportasi untuk para wisatawan di Labuan Bajo, masih banyak kekurangan dan kelemahan. Karea itu menurutnya digitalisasi transportasi di Labuan Bajo sangat dibutuhkan saat ini.

“Kami sungguh menyadari bahwa tamu adalah berkah bagi kami. Oleh karena itu kami harus bisa memberi rasa aman dan nyaman kepada setiap tamu yang datang dengan menyediakan segala sarana yang mereka butuhkan, termasuk moda transportasi,” jelasnya

Wabup Yulianus juga memberi apresiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang selama ini sudah banyak berkontribusi positif dalam memajukan pariwisata di Labuan Bajo.

Menurut Yulianus, kontribusi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam banyak hal telah berdampak sangat positif bagi pada pertumbuhan ekonomi di Manggarai Barat. Kemajuan pariwisata di Labuan Bajo sangat bermanfaat bagi masyarakat sehingga masyarakat bukan saja menjadi penonton tetapi terlibat secara langsung dalam berbagai usaha perekonomian.

Sementara itu Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Vinsensius Jemadu, mengatakan Labuan Bajo merupakan 1 dari 5 destinasi pariwisata super prioritas yang ditetapkan oleh Presiden RI pada tahun 2019 dengan menjalankan prinsip Akses, Amenitas dan Atraksi.

“Ini merupakan arahan presiden, dalam pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) meliputi Tata Ruang, Akses dan Konektifitas, Fasilitas di lokasi wisata, Pengembangan SDM dan Promosi” ujarnya.

Menurut Vinsensius Dengan menjadi DPSP, Labuan Bajo memiliki privilege yang tidak didapatkan destinasi pariwisata lainnya di Indonesia sehingga ini menjadi kesempatan yang harus dapat dimanfaatkan sebaik baiknya untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif, membuka lapangan kerja dan mendorong perekonomian masyarakat.

Sesuai arahan menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan destinasi pariwisata yang pertama Relevant, kedua Digitalize dan ketiga Sustainable.

“Diera yang serba digital kita dipaksa beradaptasi untuk bisa survive, sehingga akselerasi transformasi digital dengan pendekatan psikologis dan budaya menjadi strategi penting untuk pengembangan growth mindset (mau mencoba) dan menghilangkan fixed mindset (tidak mau, tidak bisa)” tegas Vinsen.

Diakhir sambutannya Vinsen mengajak semua pihak untuk bersama-sama berinovasi, adaptasi, kolaborasi menjadikan Labuan Bajo ini menjadi lebih baik.

“Semoga diskusi ini menjadi kegiatan yang tepat sasaran, tepat manfaat, tepat waktu dan memahami kebutuhan masyarakat,” harapnya. ***

Editor : Chellz