LABUAN BAJO, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manggarai Barat meliris kajian 9 risiko bencana yang berpotensi terjadi di wilayah Manggarai Barat.
Adapun 9 risiko bencana itu antara lain tsunami, banjir, banjir bandang, tanah longsor, gelombang ekstrim dan abrasi, cuaca ekstrem, kekeringan, dan kebakaran hutan dan lahan.
Pada Kamis 4 Januari 2024 Polres Manggarai Barat melakukan apel gelar pasukan siaga bencana.
Apel yang dipimpin Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko itu diikuti instansi terkait, SAR Manggarai Barat, dan BPBD Manggarai Barat.
Kapolres Ari mengatakan apel tersebut bertujuan untuk membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama.
Kapolres Ari juga memastikan ketersediaan dan kesiapan peralatan, meningkatkan koordinasi maupun kolaborasi serta memastikan aktifnya Pos Komando tanggap darurat.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Ari juga mengecek pasukan dan berbagai peralatan SAR guna mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah itu.
“Pengecekan ini sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana, wilayah Manggarai Barat secara geografis rawan terhadap bencana baik itu tanah longsor, banjir, pohon tumbang dan lainnya,” kata Ari Satmoko.
Ia menyebut, Polres Manggarai Barat akan selalu berkoordinasi dengan SAR Manggarai Barat, BPBD Manggarai Barat dalam upaya penanggulangan bencana di daerah tersebut.
Dikatakannya, wilayah Manggarai Barat rawan terjadi bencana dan terjadi hampir setiap tahun.
“Kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi, namun dengan kesiapan kita dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi, kita sudah siap menghadapi kondisi terburuk,” pungkasnya.
Sebelumnya BPBD Manggarai Barat telah mengingatkan seluruh masyarakat daerah itu melalui surat imbauan tertulis untuk selalu hati-hati dan waspada terhadap bencana.
Editor : Chelz