INSIDEFLORES- Seorang wisatawan asal Tiongkok meninggal dunia usai melakukan snorkeling di perairan Long Beach Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Merespon insiden itu Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) akan memperkuat penerapan SOP Kepariwisataan untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisata bahari.

BPOLBF melalui rilis media yang diterima insideflores.id, Senin, 12 Februari 2024 menjelaskan wisatawan asal Tiongkok itu beriniasial ZY (41) itu diduga meninggal dunia akibat kelelahan.

Menurut informasi yang didapat BPOLBF, korban merupakan salah satu rombongan dari KM Gold Tirani.

KM Gold Tirani sendiri berlayar ke perairan Taman Nasional Komodo, pada Jumat 9 Februari 2024 sekitar pukul 09.30 WITA. Kapal wisata ini membawa 14 orang Wisatawan WNA dan 10 orang WNI.

Kapal wisata yang membawa Wisatawan asal Tiongkok itu tiba di perairan Long Beach taman nasional komodo sekitar pukul 10.30 WITA. Wisatawan kemudian melakukan aktifitas wisata seperti snorkeling.

Seorang wisatawan asal Tiongkok kemudian tiba-tiba pingsan diduga kelelahan setelah snorkeling. Saat itu juga korban langsung dievakuasi dan tiba di Dermaga Marina pukul 12.10 lalu dilarikan ke RS Siloam menggunakan Ambulance KKP Labuan Bajo. Namun, saat tiba di RS Siloam, korban dinyatakan sudah meninggal.

Jenazah Wisatawan asal Tiongkok itu telah ditebangkan ke Denpara, Bali, Senin 12 Februari 2024. Jenasah ZY rencananya akan di kremasi di Bali kemudian diberangkatkan ke negaranya, Tiongkok.

“Pertama-tama saya mewakili lembaga mengungkapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban, semoga keluarga diberi ketabahan dan kekuatan. Hal ini tentu tidak kita inginkan dan harapkan dan kita berdoa semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti ini” ungkap Plt. Direktur Utama BPOLBF. Frans Teguh.

Frans menegaskan pihaknya akan terus bekoordinasi dengan berbagai otoritas terkait untuk menangani korban sekaligus memperkuat SOP terkait keamanan dan keselamatan wisata bahari.

“Secepatnya kami koordinasikan dengan lintas pemangku kepentingan yang ada di Labuan Bajo. Musibah yang terjadi di kawasan perairan Labuan Bajo ini menjadi pekerjaan rumah bersama” kata Frans.

Menurut Frans SOP kepariwisataan perlu diterapkan dengan tepat kedepannya, seperti memastikan riwayat kesehatan wisatawan, ketersediaan P3K, jaminan asuransi kecelakaan wisata, mengupgrade skill para tour guide untuk penanganan cepat pada wisatawan yang mendadak sakit.

Ia juga mengingatkan agar wisatawan yangberwisata ke Labuan Bajo untuk mengunakan jasa travel agent atau tour operator tedaftar resmi.

Atas insiden ini, BPOLBF mengimbau kepada para wisatawan yang hendak melakukan aktivitas wisata berisiko di kawasan Labuan Bajo untuk memperhatikan hal-hal ini;

  1. Mencari referensi legalitas operasional travel agent, tour operator, kapal wisata yang terdaftar resmi.
  2. Melakukan cek dan recek terkait kondisi iklim yang tepat untuk berlibur ke pulau.
  3. Memastikan kondisi badan fit dan mampu beraktivitas dengan baik. Apabila ada keluhan, untuk segera melaporkan ke guide atau bisa mengecek kondisi di fasilitas kesehatan puskesmas maupun rumah sakit. Memberikan informasi riwayat kesehatan kepada operator wisata sehingga dapat diantisipasi perlakuan kesehatan khusus apabila diperlukan.
  4. Menyimpan nomor kontak darurat agar tau harus menghubungi siapa saat mengalami musibah selama dalam perjalanan atau dapat menghubungi layanan PPID BPOLBF di nomor whatsapp 081138794555.*

 

Editor : Chellz