INISIDE-FLORES.ID | LABUAN BAJO – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyelenggarakan ‘Teras Ekraf’ di Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT, Sabtu 15 Juli 2023.
Pada pekan ketujuh penyelenggaraan event itu, sejumlah wisatawan asing memborong produk UMKM Labuan Bajo.
Produk kopi dan gula khas Manggarai oleh UMKM Rejeleleng Labuan Bajo, diborong oleh kelompok wisatawan yang berasal dari Italia.
Wisatawan asal Negeri Pizza itu dengan seksama melihat kemasan, lalu mencoba gula bubuk berbahan dasar nira pohon Enau itu.
“Thank you,” ucap seorang wisatawan usai membeli produk kopi dan gula.
Owner Rejeleleng Labuan Bajo, Emilia Delti mengatakan, Teras Ekraf BPOLBF tidak hanya sebagai wadah untuk menjual produk UMKM, menjadi sarana untuk promosi yang efektif di Labuan Bajo.
“Kalau untuk bule sering beli, komentar mereka baik tentang produk kami. Biasanya mereka coba dulu baru beli. Kopi kami beli di petani lalu sangrai masih tradisional. Kami senang juga karena disukai wisatawan, tidak sangka,” tutur Emilia Delti.
Emilia mengaku, kopi seduh yang ditawarkan dalam pameran itu cukup laku dan disukai pengunjung.
“Ada penjualan produk. Kalau untuk malam ini lumayan karena kami juga jual kue khas Manggarai Serabe dan kopi gelas,” katanya.
Untuk produk kopi, Emilia mengaku menjualnya dengan harga Rp 40 ribu untuk ukuran kemasan 150 gram, sedangkan gula bubuk dibanderol dengan harga Rp 25 ribu untuk ukuran kemasan 250 gram.
Emilia berharap, kegiatan serupa dapat digelar secara berkelanjutan, sehingga produk UMKM di Labuan Bajo semakin dikenal luas.
“Dengan adanya kegiatan ini jadi ajang promosi kami. Kami juga berharap kalau bisa bantu UMKM untuk promosi dan bedah kemasan,” katanya.
Hal senada disampaikan pelaku UMKM lainnya, I Gusti Ayu Putu. Owner UMKM Kuliner Nusantara itu mengaku kegiatan tersebut menjadi ajang untuk produk UMKM semakin luas, lebih khusus bagi para wisatawan.
“Cukup signifikan (promosi dan penjualan produk UMKM). Harapannya supaya lebih meningkatkan produk kami, syukur hingga keluar negeri,” katanya.
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan, Teras Ekraf yang telah dilakukan selama 7 pekan terakhir merupakan bentuk komitmen BPOLBF mendorong promosi dan penjualan UMKM di Labuan Bajo.
Menurutnya, Teras Ekraf menggunakan ruang publik yang sudah ada, kemudian mengaktivasi sehingga orang-orang berkumpul sehingga terdapat perputaran ekonomi.
Aktivasi ruang publik, kata Shana, tidak hanya menghadirkan 20 UMKM setiap minggu secara bergantian, namun menjadi ruang bagi pelaku seni di Labuan Bajo.
“Kampung Ujung ini sudah menjadi destinasi untuk kuliner, tapi kami menambah konteks hiburan sehingga orang dapat lebih lama, menonton lebih lama, nah otomatis orang akan bekerja lebih banyak,” katanya.
“Dalam teras ekraf ketujuh ini, giliran UMKM yang hadir, mulai dari cemilan, kuliner, ekraf tenun dan lainnya dan dilakukan dalam suasana terbuka, bazar, outdoor, sehingga mendorong wisatawan yang tadinya tidak ingin membeli jadinya membeli karena mereka memiliki waktu melihat lihat saat mereka menikmati kuliner di Kampung Ujung,” tambahnya.
Shana Fatina juga memberikan apresiasi bagi talenta-talenta lokal seperti sanggar seni budaya dan band lokal yang ambil bagian dalam kegiatan itu.
“Yang juga tidak kalah penting adalah art performance-nya, karena ada lebih dari 120 seniman yang terlibat terdiri dari anak sekolahan hingga profesional yang tampil di panggung ini dengan tema yang berbeda setiap minggu. Sehingga, mereka punya segmen pasar dan penggemar sendiri-sendiri, nah ini yang kami lihat ke depannya kombinasi antara pertunjukan dengan belanja akan menjadi satu kesatuan yang akan mendorong orang bisa berbelanja lebih banyak,” katanya. (***)